Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023 Ini Pesan Presiden Joko widodo

Editor: Redaksi author photo

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)
-  Di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan dan terus menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai kisaran 4,7-5,5% pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6% pada 2025.

 

Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, dan digitalisasi juga terus berkembang pesat.

 

Berbagai tantangan global ke depan yang perlu dicermati mencakup perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi yang lambat, suku bunga negara maju yang lebih tinggi dan lebih lama, kuatnya mata uang dollar, serta pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging markets ke negara maju.

 

“Untuk itu, diperlukan sinergi sebagai kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi terus diperkuat.” Ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 yang digelar secara hybrid dari Jakarta.

 

 

Presiden RI, Joko Widodo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergi yang telah terbangun sehingga proses pemulihan ekonomi berjalan dengan baik dan perekonomian Indonesia dalam kondisi stabil.

 

“Saya berpesan pentingnya untuk terus optimis namun tetap waspada untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. Untuk menopang momentum perekonomian yang berkelanjutan, strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah merupakan penggerak perekonomian nasional,” ungkap Presiden Joko Widodo.


Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan aspek stabilitas dalam pengendalian inflasi sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.

 

Pada Oktober 2023, inflasi Kalimantan Barat tercatat 2,31% (yoy) atau 1,41% (ytd) yang didominasi oleh kelompok makanan, minuman, tembakau, dan transportasi. Ke depan, Inflasi Kalimantan Barat akan tetap terjaga pada sasaran 3±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024. Lebih lanjut, kinerja ekonomi Kalimantan Barat masih menunjukkan perkembangan yang positif.

 

Pada triwulan III 2023, ekonomi Kalimantan Barat tumbuh 4,27% (yoy) atau meningkat dari periode triwulan sebelumnya. Prospek pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat diperkirakan akan cukup baik dalam rentang 4,06 – 5,06% pada 2023 dan 4,2% – 5,2% pada 2024. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat diwujudkan melalui penguatan sinergi dengan berbagai pihak dalam pengendalian inflasi serta akselerasi program pembangunan dan investasi yang didukung dengan transformasi struktural terkait downstream policy dan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru.

 

Sejalan dengan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ignasius IK, menyampaikan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terhadap Perekonomian Kalimantan Barat. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan rencana pembangunan 2024, yang secara khusus bertujuan mewujudkan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan melalui strategi penyediaan infrastruktur produksi, penguatan dan pengawalan investasi, menciptakan akses pasar, pendampingan pelaku usaha serta intensifikasi dan ekstensifikasi lapangan usaha unggulan.

 

 

Di samping itu, tujuan lainnya adalah meningkatkan kualitas pembangunan manusia yang produktif dan berdaya saing serta reformasi birokrasi yang berprinsip good governance untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, sembari mengoptimalkan peluang dan menjawab tantangan perekonomian.

 

 

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan apresiasi secara khusus pada upaya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat yang terus konsisten mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Kalimantan Barat.

 

Optimisme pengendalian inflasi juga didorong melalui program GNPIP dengan acuan kerangka pengendalian inflasi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif yang diimplementasikan melalui 7 (tujuh) program strategis, diantaranya pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar (OP), perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD), fasilitasi ongkos distribusi, penguatan ketahanan pangan strategis, bantuan alsintan dan saprotan, penguatan infrastruktur database pangan, serta penguatan koordinasi dan komunikasi. Berkat sinergi kebijakan dan program strategis GNPIP 2023, Kabupaten Landak terpilih menjadi TPID berprestasi wilayah Kalimantan dan Provinsi Kalimantan Barat sebagai nominasi TPID terbaik wilayah Kalimantan.

 

 

Selain itu, Kabupaten Landak, Kabupaten Kayong Utara, dan Kota Singkawang berhasil menerima insentif fiskal untuk kategori pemerintah daerah dengan kinerja pengendalian inflasi terbaik. Dalam melaksanakan mandat pengelolaan uang rupiah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat senantiasa memastikan ketersediaan uang Rupiah yang layak edar dan aman dari upaya pemalsuan, mengimplementasikan clean money policy, dan meningkatkan kedaulatan Rupiah.

 

 

Hal ini dilaksanakan melalui pelaksanaan Kas Keliling dan Sosialisasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah yang intensif menjangkau daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) diantaranya melalui program Ekspedisi Rupiah Berdaulat, bekerja sama dengan Lantamal XII Pontianak. Digitalisasi sistem pembayaran menggunakan QRIS semakin meningkat seiring dengan upaya perluasan elektronifikasi sistem pembayaran di masyarakat.

 

 

Hingga saat ini, jumlah merchant QRIS di Kalimantan Barat tercatat lebih dari 314 ribu merchants sedangkan pengguna QRIS tercatat lebih dari 600 ribu users. Melalui konsistensi, inovasi, dan sinergi, perkembangan digitalisasi sistem pembayaran seperti perkembangan QRIS, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), Kartu Kredit Indonesia (KKI), dan QRIS cross border di Kalimantan Barat sangat membanggakan dan progresif.

 

 

Terlihat dari apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Mempawah yang telah terpilih menjadi TP2DD Provinsi dan Kabupaten Terbaik tahun 2023, serta implementasi KKI di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan upaya memperluas digitalisasi SP melalui pertemuan koordinasi hingga pelaksanaan flagship event seperti Pekan QRIS Nasional (PQN 2023). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat juga memiliki concern yang sangat serius dalam pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian.

 

 

Bentuk program pengembangan UMKM diimplementasikan melalui program Saprahan Khatulistiwa (Semarak UMKM, Pariwisata, dan Keuangan Kalimantan Barat), Gebyar Kalbar (Gema Ekonomi Syariah Kalimantan Barat), mengikutsertakan pada event regional dan nasional seperti Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia, Indonesia Sharia Economic Festival, dan Karya Kreatif Indonesia serta pelatihan onboarding UMKM dan INKUBBI yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Arah perekonomian nasional saat ini sedang bergerak menuju Indonesia Emas 2045.

 

Dari sisi Kalimantan Barat, perlu adanya transformasi struktural dan sumber pertumbuhan baru melalui percepatan downstreaming policy dengan peningkatan investasi di sektor industri pengolahan alumina dan CPO, kemudahan perizinan, dan adanya kepastian berusaha bagi investor.

 

 

Dukungan pembiayaan dan insentif fiskal juga perlu terus dilanjutkan. Bank Indonesia dalam hal ini juga memberikan dukungan insentif GWM bagi perbankan yang menyalurkan pembiayaan ke sektor minerba maupun non-minerba melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

 

 

Selain itu, perlunya sumber pertumbuhan baru di Kalimantan Barat melalui pengembangan UMKM dan crossborder economy, serta pariwisata dan ekonomi syariah yang didukung dengan percepatan dan optimalisasi belanja daerah untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dan penguatan sinergi pengendalian inflasi.

 

 

Bauran kebijakan Bank Indonesia, terutama kebijakan moneter saat ini difokuskan pada stabilitas (pro-stability). Sedangkan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, serta UMKM dan ekonomi syariah diarahkan untuk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (progrowth).

 

 

Bauran kebijakan tersebut terus disinergikan dengan kebijakan ekonomi nasional sekaligus sebagai pelaksanaan dari amanat Undang-Undang Bank Indonesia dan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Pada kesempatan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat juga memberikan apresiasi kepada 8 (delapan)stakeholders yang terdiri dari pemerintah daerah, perbankan, korporasi, UMKM dan media massa.

 

 

Adapun kategori apresiasi tersebut antara lain, mitra strategis terbaik dalam pengembangan ekonomi, mitra edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah terbaik, bank dengan distribusi dan layanan kas uang Rupiah terbaik, mitra strategis mendukung asesmen ekonomi dan keuangan daerah terbaik, KUPVA BB terbaik, merchant QRIS usaha kecil terbaik wilayah Kalimantan, UMKM digital binaan terbaik, dan mitra strategis pendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. (BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini