KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menutup bulan Oktober tahun
ini dengan menggelar acara puncak perayaan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota
Dunia di Auditorium Kementerian PUPR, Jalan Pattimura, Jakarta Selatan.Kota Berkelanjutan di Mata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gita Wirjawan
Di awal acara, Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono didaulat memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Basuki
mengapresiasi Pameran Suatu Hari yang Baik 2045 yang dibuat oleh Direktorat
Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Sebuah Pameran yang menggambarkan sejarah perkotaan
di tanah air, serta proyeksi wajah kota di Indonesia di masa depan, puncaknya
pada 2045 mendatang.
Basuki menilai pameran
tersebut seharusnya memotivasi kita untuk mewujudkan kota berkelanjutan lebih
cepat sebelum tahun 2045, ketika Republik Indonesia genap berusia satu abad.
Cita-cita yang tertuang dalam semangat momentum Hari Habitat Dunia dan
Hari Kota Dunia harus dimulai sekarang oleh setiap orang.
“Hari Habitat dan Hari Kota
Dunia ini harus kita maknai betul untuk bisa mengubah perilaku kita, mengubah
program-program pembangunan keciptakaryaan untuk menuju ke green city 2045,”
ujar Basuki.
Basuki mengatakan
kementerian yang dipimpinnya telah banyak membangun infrastruktur untuk kelayakan
dan kenyamanan permukiman perkotaan. "Dengan kualitas infrastruktur
yang lebih baik, semoga kita memiliki kota yang nyaman dan membuat kita lebih
produktif.
Pak Bas, demikian Basuki
sehari-hari biasa disapa, juga memaparkan kriteria kota yang baik. Kota yang
baik adalah kota yang membuat warganya lebih produktif karena kecukupan airnya,
sanitasinya, dan konektivitasnya yang baik.
Di akhir sambutan, Basuki
kembali menekankan keselarasan pembangunan infrastruktur perkotaan dan
perubahan perilaku masyarakat yang mendukung terwujudnya kota yangmenerapkan
prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan. Kota yang hijau, lestari, dan ramah lingkungan.
Dukungan infrastruktur ini,
masih menurut Basuki, harus berjalan seiring dengan perubahan perilaku
masyarakat yang selaras dengan keberlanjutan kota.
“Untuk kota ini kita harus
adaptasi menuju kota yang liveable, loveable, yang hijau supaya kita nyaman tinggal
di kota tersebut. Tidak hanya secara fisik tapi juga perilaku kita harus berubah
menuju pada perilaku hidup di kota yang baik,” pungkas Basuki.
Bincang Seru Tentang Kota
(Biskota)
Peringatan Hari Habitat
Dunia dan Hari Kota Dunia tahun ini mengambil tema nasional “Ekonomi Perkotaan
yang Tangguh menuju Permukiman Berkelanjutan untuk Semua”. Tema ini bertujuan untuk
mengingat besarnya kontribusi kota terhadap perekonomian nasional.
Acara disemarakkan dengan
talkshow bertajuk Bincang Seru tentang Kota (Biskota) yang mengangkat tema
“Ekonomi Kota Tangguh”. Talkshow ini menghadirkan narasumber entrepreneur Gita
Wirjawan, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan Plt. Deputi
Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Tri Dewi Virgiyanti.
Dalam paparannya, Gita
Wirjawan mengungkapkan keterkaitan pendidikan berkualitas yang mempengaruhi
pola pikir dan perilaku masyarakat yang sadar pentingnya keberlanjutan lingkungan
perkotaan.
“Kota tangguh ini harus
kental dengan pengadaan SDM yang luar biasa, juga SDM yang punya mindset,
needs, dan ability yang ini harus nyambung dengan kepentingan kita
menyelaraskan hati kita, jiwa kita, dan perilaku kita, dengan planet kita,”
papar Gita.
Menurut Gita, narasi
sustainability dan carbon neutrality seperti yang ingin dicapai Indonesia di tahun
2050, gaungnya belum sampai 15-20% dari populasi dunia. Narasinya baru
menyentuh perhatian masyarakat modern atau yang hidup di negara modern.
“Sedangkan 80-85% populasi yang
ada di planet kita ini, berpikir gimana naruh makanan di atas meja, peduli amat
itu dari batu bara atau apa. Yang penting itu masuk di daya beli mereka. Jadi gimana
kita bisa merekonsiliasi narasi perkembangan atau pengembangan dengan narasi
sustainabilty,” urai Gita.
Gita memaparkan bahwa skor
PISA (Program for International Student Assessment) Indonesia masih kurang
menggembirakan. PISA adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa
dalam literasi membaca, matematika, dan sains, untuk membandingkan kinerja
pendidikan antara negara-negara.
Di Asia Tenggara, hanya ada
2 negara yang skor PISA-nya di atas rata-rata, yaitu Singapura dan Vietnam.
Skor rata-rata dunia adalah 480. Sementara Indonesia saat ini berada di
rangking 71 di dunia. Ranking 1 dengan skor PISA tertinggi ditempati Tiongkok,
Singapura nomor 2, dan Vietnam sebentar lagi akan masuk ke lima besar.
“Untuk membuahkan kota
tangguh ke depan. Kita harus sepakat mengenai penyikapan human capital kita.
Kalau kita tidak menyikapi ini, sulit untuk kita mengaktualisasikan mimpi untuk
membuahkan kota tangguh,” pungkas Gita.
Kilas Balik Kegiatan
Memperingati Hari Habitat Dunia 2023
Di acara ini, Direktur
Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Diana Kusumastuti memaparkan kilas balik semua
kegiatan Hari Habitat Dunia yang telah dilaksanakan selama sebulan ke belakang.
Berbagai macam kegiatan
untuk mengkampanyekan kesadaran pentingnya keberlanjutan perkotaan yang
melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat. Pada paparannya,
Diana menyampaikan laporan kegiatan yang telah terlaksana.
Mulai dari Pameran Suatu
Hari yang Baik 2045, workshop, seminar, talkshow, webinar internasional, sampai
National Urban Forum (NUF). Kegiatan NUF diputuskan akan dijadikan agenda rutin
tahunan sebagai wadah bertemu para stakeholder dari berbagai bidang sehingga
mereka dapat berbagi pengalaman serta pengetahuan seputar praktik pengelolaan
perkotaan.
Diana secara khusus
mengapresiasi Pameran Suatu Hari yang Baik 2045 yang telah dilaksanakan di
Indonesia Arena pada 3-19 Oktober 2023.
“Pada saat pameran ini terlihat
antusiasme. Kunjungan mulai dari pemerintah, praktisi perkotaan, serta masyarakat
umum yang diantaranya adalah generasi muda sebagai penerus estafet untuk membangun
Indonesia di masa yang akan datang,” kata Diana.
Diana juga memberi makna
dari rangkaian peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia tahun ini dan
arti pentingnya untuk tahun-tahun selanjutnya.
“Saya berharap semoga
peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia setiap tahunnya dapat menjadi
check point untuk merefleksikan sudah sejauh apa upaya yang telah kita lakukan
untuk mewujudkan permukiman perkotaan yang layak dan berkelanjutan untuk
semuanya,” tukas Diana.
Acara puncak Hari Habitat
Dunia dan Hari Kota Dunia, tak hanya dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
dan Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti. Di lokasi hadir pula Sekjen
Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah; Irjen Kementerian PUPR, Iskandar;
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Herry Trisaputra Zuna; Kepala BPIW, Yudha
Mediawan; Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Dian Irawati; dan Kepala
Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Budianto Prasetio.
Di puncak peringatan Hari
Habitat Dunia ini, Kementerian PUPR memberikan apresiasi kepada sejumlah
pemerintah kabupaten dan kota. Penghargaan kategori pelestarian berkelanjutan
untuk mengapresiasi kabupaten/kota yang memanfaatkan dan melestarikan cagar
budaya (urban
heritage). Penghargaan ini diberikan kepada
Kota Sawahlunto, Kabupaten Siak, Kota Semarang, Kota Tanjung Pinang, Kota
Singkawang, dan Kota Ternate.
Selanjutnya ada penghargaan
untuk Optimasi Kinerja Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle
(TPS-3R) untuk kabupaten/kota yang telah mengelola sampah dan memanfaatkan
TPS3R sebagai bagian dari praktik ekonomi sirkuler. Penghargaan diberikan kepada
Kota Palangkaraya, Kota Ternate, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Sleman. (Tim
Liputan)
Editor : Aan