Keluhkan Gas 3 Kg Mahal dan Langka, Hiswana Migas Bakal Cabut Izin Pangkalan Nakal

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (KETAPANG) – Diduga adanya permainan, pangkalan elpiji 3 kilogram (kg) akan diancam cabut izin jika ditemukan berbuat curang. Hal ini berdasarkan laporan masyarakat yang mengeluh, sulit dan mahalnya gas di Kabupaten Ketapang sejak 2 pekan terkahir.  


“Kalau gas datang tidak diambil sebelum jam 4 (16.00 wiba, red) kami tidak diayani lagi,” kata Mirna (39) saash seorang warga Ketapang, Jumat (24/12/2023).



Menurutnya, masyarakat datang ke pangkalan dengan harapan lebih murah dengan ketersediaan pasokan mencukupi. Namun yang terjadi mereka yang lebih didahulukan pembeli dalam jumlah cukup banyak.



“Banyak yang beli menggunakan keranjang, dilayani dengan bagus. Padahal seperti kami ini memang benar untuk kebutuhan sehari-hari, untuk rumah tangga,” cetusnya.



Mirna menyebut, jika dilihat dari banyaknya menggunakan angkutan dirinya menduga hal ini memang sengaja dilakukan oknum agar gas melon tersebut lebih cepat habis.



“Memang seperti itu kondisi sebenarnya. Jangan sampai nanti warga nagmuk, baru ribut dan lain sebagainya,” imbuh Mirna.



Mirna berharap pemerintah yang memiliki wewenang mesti turun tangan mengambil tindakan tegas terhadap harga dan sumpai elpiji 3 kilogram di Kabupaten Ketapang.



“Pemerintah tahunya aman-aman saja, mencukupi. Tapi kondisi sebenarnya tidak demikian, sulit seolah-olah dipersusah padahal barang ada,” paparnya.



Sementara Nurhayati (42), mengaku sejauh ini harga elpiji 3 kilogram sudah mulai susah didapatkan.

“Banyak toko di kawasan Sepakat saya cari, banyak yang kosong. Ada pun harganya sampai 42 ribu,” katanya.



Nurhayati menyebut untuk gas 3 kilogram di Kabupaten Ketapang seolah adanya permaianan oknum yang dengan sengaja memanfaatkan kondisi sulit masyarakat.



“Pemerintah jangan hanya bilang aman, aman. Periksa dan sidak dengan polisi atau Sat Pol PP terhadap mereka yang nakal ini. Karena kami yang menjadi korban, sulit mendapatkan gas, padahal memang benar dibutuhkan. Kalau ditemukan, tegus atau cabut saja ijinnya itu,” terangnya.



Sementara Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Ketapang, Riza Fauzan  memastikan distribusi gas elpiji 3 kilogram di pangkalan Kota Ketapang masih lancar dan aman.



“Kalaupun ada keterlambatan pengiriman, yang dikarenakan faktor cuaca lantaran gas dipasik dari Kota Pontianak ke Ketapang,” katanya.



Menyangkut  harga, tambah Riza, berdasarkan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram di pangkalan resmi sebesar Rp 18.500. Namun pihaknya tidak bisa menjamin untuk mengontrol kenaikan harga di tingkat pengecer atau tidak resmi.



“Saat ini data yang di dapat harga gas di Pangkalan Resmi Berkisar 22 ribu pertabung,” terangnya.


Terkait adanya laporan masyarakat yang tidak mendapat jatah dari RT/RW setempat terkait penyaluran tabung gas 3 kilogram yang dinilai tidak tepat sasaran,Riza meminta warga melaporkan Pangkalan yang nakal agar cepat ditindak lanjut.



“Jika terbukti bersalah akan kami berikan sanksi tegas,dan pencabutan izin usaha ,” tegas Riza.(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini