Nicholas Ma, Presiden Huawei Asia Pacific Enterprise Business Group, menyampaikan pidato sambutan pada upacara pembukaan
|
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) -- Enlit Asia, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional Ke-78, berlangsung dengan sukses di Jakarta, Indonesia. Ajang ini diikuti lebih dari 12.000 peserta. Sebagai Diamond Sponsor, Huawei mempresentasikan solusi kelistrikan inovatif dan meluncurkan Pusat Inovasi Bersama dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN). (21 November 2023)
Nicholas
Ma, President, Huawei Asia Pacific Enterprise Business Group,
mengawali sambutannya dengan membahas perkembangan negara-negara di Asia
Pasifik dalam pembangunan hijau dan digital. Menurutnya, kita tengah
bertransformasi menuju perekonomian hijau dan digital. Pada era ini, aspek
keberlanjutan dan pertumbuhan pesat saling menopang, sedangkan, transisi ganda
akan membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, badan layanan umum,
investor, dan pelaku bisnis dari segala skala.
Nicholas
menilai, sebagai perusahaan TIK terkemuka di dunia yang berbasis di pasar Asia
Pasifik, Huawei akan terus berkontribusi, mulai dari menghadirkan inovasi
teknologi digital dan energi, membina SDM digital di industri kelistrikan,
serta mempercepat transformasi digital lewat kolaborasi strategis bersama
pelaku industri ternama seperti PLN untuk menjadi model di Asia Pasifik.
Di ajang ini, Huawei dan PLN meluncurkan Pusat
Inovasi Bersama yang akan meningkatkan transformasi digital PLN, serta
merealisasikan nilai tambah digital dari aset-aset milik PLN Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia,
Darmawan Prasodjo, CEO, PLN, dan Ketua Dewan Pengawas MKI berkunjung ke stan
pameran Huawei, serta bertukar pandangan dengan pakar Huawei tentang solusi
kelistrikan mutakhir yang dapat memperkuat transisi energi masa depan.
Edwin
Diender, CIO, Huawei Electric Power Business Unit, melansir laporan
"Digitalization Trends in the Electric Power Industry" yang disusun
Huawei. Dia berkata: "Jaringan masa depan akan dibangun guna mendukung
kapasitas yang semakin besar, bahkan lebih dari 100 kali lipat dari kapasitas
saat ini. Namun, konsumsi energi total tidak akan lebih besar dari jaringan
saat ini. Huawei akan terus menemukan skenario inovatif dan teknologi utama
bagi industri kelistrikan guna menjamin ketahanan energi, memaksimalkan
efisiensi utilisasi energi, mengurangi pemborosan energi, serta mempromosikan
pengembangan energi dan listrik yang bermutu tinggi."
"Transisi
energi akan menghadirkan ratusan juta sensor yang tersebar luas dalam sistem.
Maka, persepsi real-time akan menjadi basis keseimbangan
sistem kelistrikan secara dinamis," ujar Frank Zou, Director, Electric
Power Industry Digital Solution, Huawei Indonesia, ketika
mempresentasikan Knowledge Hub. "Kami membutuhkan dukungan kapabilitas
digital yang sistematis, termasuk komunikasi, komputasi, dan keamanan siber
untuk mencapai target transisi energi."
Hingga
kini, Huawei telah bekerja sama dengan lebih dari 190 perusahaan kelistrikan di
seluruh dunia, serta membangun lebih dari 40 solusi berbasiskan skenario
penggunaan bersama mitra ekosistem. Lewat langkah tersebut, Huawei membangun
basis digital bagi transisi energi dunia dan pencapaian target netralitas
karbon. (Tim Liputan)
Editor : Aan