PLN Grup Bawa Komitmen Investasi Kelistrikan Dan Beyond kWh |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - PT PLN (Persero) Grup mengantongi peluang kerja sama dengan
tujuh perusahaan asal China. Kerja sama ekspansi bisnis kelistrikan dan
akselerasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ini disepakati pada
Indonesia - China Business Forum di Beijing pada hari Rabu (18 Oktober 2023).
Hal tersebut
disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Ia menjelaskan pihaknya
telah banyak melakukan transformasi bisnis. Salah satunya dengan membentuk
subholding, di mana peluang ekspansi bisnis dan optimalisasi aset menjadi lebih
besar.
Tak
hanya menjadi perusahaan penyedia listrik, lewat transformasi ini PLN memasang
target menjadi perusahaan listrik terintegrasi kelas dunia.
"Dengan
terbentuknya subholding, maka akan semakin lincah dan trengginas mengembangkan
bisnisnya. Lewat adaptasi teknologi, PLN tak hanya mengoptimalkan proses bisnis
tetapi juga membuat tantangan menjadi peluang," tegas Darmawan.
Transformasi
ini juga sejalan dengan akselerasi pencapaian target Net Zero Emission (NZE).
Untuk itu, kerja sama dengan berbagai perusahaan di China merupakan dayung
strategi yang komprehensif.
"Untuk
itulah PLN melakukan perjalanan bisnis ke China yang menjadi perjalanan paling
berarti dalam sejarah PLN. Kami yakin akan terjadi perubahan signifikan di
Indonesia dengan teknologi dan kapasitas sumber daya manusia lewat kolaborasi
pengembangan sektor kelistrikan dengan China," kata Darmawan.
Kerja
sama PLN dengan tujuh perusahaan di China ini merupakan langkah signifikan
mendukung upaya Indonesia mengadopsi teknologi EBT, mengurangi emisi karbon,
dan memperluas kapasitas energi ramah lingkungan. Hal ini juga dapat membantu
meningkatkan akses energi ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat
Indonesia.
Adapun
ketujuh MoU yang ditandatangani oleh subholding PLN yang terbagi menjadi tiga
sektor, yakni akselerasi EBT, layanan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit
listrik, serta bisnis di luar kelistrikan (Beyond KWH).
Untuk
akselerasi EBT, PLN Nusantara Power (PLN NP) menandatangani MoU dengan China
Datang Overseas Investment Co., Ltd. dalam pengembangan potensi pemanfaatan
energi terbarukan.
Selanjutnya,
PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani MoU dengan Shandong Electric Power
Engineering Consulting Institute Corporation, Ltd. (SDEPCI) dalam kemitraan
terkait studi bersama rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) di Indonesia.
PLN IP
juga menandatangani MoU dengan Hongkong Ocean Investment Development Co., Ltd.
dalam kajian pengembangan (EBT) di Indonesia. Masih dalam ranah kerja sama
akselerasi EBT, PLN IP juga menandatangani MoU dengan HBA Offshore Pte., Ltd.
dan GCL Intelligent Energy (SUZHOU) Co., Ltd. dalam kajian pengembangan PLTB di
Tanamori dan Luwuk.
Kemudian,
PLN Enjiniring menandatangani MoU dengan Envision Energy Co., Ltd. dalam kerja
sama konsultasi teknologi dan proyek pengembangan pembangkit EBT di Indonesia.
Selanjutnya,
dalam layanan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, PLN NP
menandatangani MoU dengan GD Power Development Co., Ltd. untuk melakukan kajian
potensi kerja sama oleh untuk mengembangkan bisnis di bidang layanan operasi
dan pemeliharaan pembangkit listrik.
Terakhir,
untuk mendukung Beyond kWh, PLN Icon Plus menandatangani MoU dengan PT China
Mobile Indonesia dalam penyediaan sistem smart home meliputi : Perangkat device
smart home, Set Top Box, dan platform sistem smart home dengan skema managed
service.
Abdul
Salam Nganro, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Kalimantan turut menghimbau
masyarakat untuk melaporkan anomali maupun potensi yang dapat
membahayakan instalasi jaringan listrik. Masyarakat dapat melaporkan melalui
fitur Pengaduan di aplikasi PLN Mobile.
"Mari
bersama kita jaga keandalan penyaluran listrik dengan menghindari perilaku yang
membahayakan jaringan listrik seperti menanam pohon dan bermain layangan di
dekat jaringan listrik," himbau Salam. (tim liputan).
Editor
: Heri