Marga Khouw Sudah Ada Dan Eksis Di Kalbar Lebih Dari 115 Tahun

Editor: Redaksi author photo

Pengurus Yayasan Surya Agung menikmati makan malam bersama
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Pengurus Yayasan Surya Agung Pontianak memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-115 Marga Khouw di Kalimantan Barat dengan menggelar acara makan bersama di Sekretariat Yayasan Surya Agung, Jl. Gusti Sulung Lelalang Pontianak, Minggu (10/9/2023).


Acara syukuran diawali dengan potong kue ulang tahun, foto bersama, makan bersama dan ramah tamah sesama pengurus dan anggota Yayasan Surya Agung.

 

Yayasan Surya Agung merupakan yayasan pemakaman bermarga Xu (许) disebut juga Khouw (Teochew), Hi (Hakka), Hui (Kanton), dan Kho (Hokkien) sudah ada di Kalimantan Barat lebih dari 115 tahun.


Menurut Ketua Yayasan Surya Agung, Khouw Tjeng Hie, berdasarkan rekam jejak prasasti menerangkan bahwa komunitas marga Khouw sudah ada dan eksis di Kalimantan Barat lebih dari 115 tahun.


“Tapi prasasti berupa kuburan, kita temukan tertulis tahun 1908. Kita mulai hitung dari 1908 maka hari ini adalah hari ulang tahun yang ke-115,” ujar Ketua yang memiliki nama Indonesia Kusianto ini.


Ia merincikan, anggota marga Khouw yang terdata dan bergabung di yayasan ada 800 lebih orang di Kalimantan Barat, mayoritas tersebar di Pontianak, Kubu Raya, Pemangkat, dan Sungai Pinyuh. Sedangkan yang tidak terdata masih banyak sekali yang belum bergabung dengan yayasan.


Khouw Tjeng Hie mengatakan, harapan marga Khouw yang sudah berusia 115 tahun di Kalbar tentu sesuai dengan visi dan misi Yayasan Surya Agung yaitu marga Khouw dapat berkembang menjadi lebih besar, lebih baik dan terus mengayomi masyarakat marga Khouw terutama yang ada di Kalimantan Barat.


Sementara tujuan yang ingin dicapai adalah merangkul kembali sesama marga Khouw yang selama ini belum bergabung di yayasan agar bisa masuk menjadi anggota dan bersama membangun marga Khouw.


“Dengan kembalinya kita bersama-sama bangun marga Khaouw, saya percaya marga Khouw ini akan lebih berjaya lagi di masa depan, mungkin bukan di generasi saya tapi generasi-generasi berikutnya marga Khouw akan berkembang lebih besar, dan lebih baik. Kembalilah ke rumahmu bersama-sama kita bangun marga Khouw,” ajaknya. 


Khouw Tjeng Hie juga berpesan agar masyarakat marga Khouw harus lebih bisa bersikap ramah terhadap siapa saja dan saling membantu sebagai cerminan marga Khouw adalah marga yang besar dan leluhurnya adalah keturunan raja.


“Marga Khouw sebenarnya leluhur kita adalah keturunan raja, jadi di setiap warga marga Khouw mengalir darah biru. Artinya mereka adalah keturunan raja yang seharusnya mereka memiliki satu tingkat keturunan yng mencerminkan bahwa mereka adalah keturunan raja,” pungkasnya. (sgt)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini