KALBARNEWS.CO.ID (SYDNEY) -- Program studi S1 pertama di dunia yang sukses
memenangkan penghargaan, UTS Bachelor of Creative Intelligence and Innovation
(BCII), melibatkan mahasiswa sarjana dari 26 program studi yang berbeda untuk
berkolaborasi dan bekerja dengan mitra industri. University of Technology SydneyTransdisciplinary School Bermitra Dengan University of Arizona
Lewat kolaborasi ini, mahasiswa menjawab tantangan riil dengan mengatasi isu-isu kompleks, merintis bisnis, serta bersiap menghadapi masa depan ketika mereka kelak, secara rata-rata, bekerja dengan perusahaan yang berbeda-beda pada lima karier yang berbeda pula (15 Agustus 2023)
University of
Arizona W.A. Franke Honors College ingin membekali mahasiswanya dengan
keahlian serupa untuk meraih kesuksesan setelah gelar BCII tersedia bagi
mahasiswa UA.
Mahasiswa BCII dilatih dengan cara-cara unik untuk berpikir, belajar, berkolaborasi, dan mengatasi permasalahan.
Menurut pendiri program studi ini, Course
Director, Profesor Bem Le Hunte, mahasiswa mempersiapkan kariernya untuk
"menghadapi masa depan" (future-proofing). Keahlian tersebut
kini sangat dibutuhkan di bursa tenaga kerja modern, bahkan mendukung lulusan
BCII meraih kesuksesan di berbagai jenis industri.
UTS telah lama bekerja sama dengan UA; UA bahkan menjadi Key Technology Partner (KTP), dan kedua institusi berkolaborasi dalam berbagai bidang. Namun, untuk pertama kalinya, UTS menyusun dan mengembangkan sebuah program studi yang juga tersedia di Amerika Serikat lewat kemitraan dengan sebuah universitas lokal.
Profesor
Martin Tomitsch, Head, TD School, menyambut dengan baik berbagai
peluang yang segera terwujud lewat kolaborasi tersebut.
"TD School dan
W.A. Franke Honors College, pihak penyelenggara BCII di UA, memiliki banyak
kemiripan," ujar Profesor Tomitsch. "Kedua pihak sama-sama terlibat
dalam program riset dan transformatif yang didukung kreativitas dan komitmen
untuk membuat dampak positif."
Sebagai gelar akademik gabungan yang unik, BCII telah berkembang pesat sejak pertama kali diluncurkan di UTS pada 2014. Menurut Profesor Le Hunte: "BCII telah menjadi program studi unggulan yang dikembangkan sendiri oleh UTS," jelasnya.
"BCII juga menempatkan UTS di jajaran global dari sisi kurikulum
dan riset interdisipliner. Setelah memiliki lebih dari 800 mitra industri, kami
pun mengembangkan pemahaman luas atas program belajar yang terintegrasi dengan
dunia kerja dalam ekonomi yang berbasis pada inovasi."
"Kami ingin
menghadirkan semangat dan konsep serupa—membawa resep yang sama
di University of Arizona, seperti di Sydney. Mewakili seluruh staf TD
School, saya kira, hal tersebut merupakan agenda utama kami—menciptakan dampak
positif dan transformasi yang lebih besar bagi kehidupan mahasiswa
global."
Angkatan mahasiswa BCII yang pertama di UA Franke Honors akan mulai berkuliah pada program Summer School mendatang yang berawal dari Agustus. Rangkaian kuliah pertama akan diberikan oleh staf pengajar TD School di UTS.
Di saat bersamaan, Profesor Le Hunte juga gembira membekali staf pengajar UA
dengan berbagai keahlian, tak hanya keahlian mengajari mahasiswa, namun juga
berkontribusi terhadap kolaborasi dan perkembangan pedagogi interdisipliner
yang unik pada jenjang internasional.
Kemitraan ini juga
bermanfaat bagi mahasiswa UA dan UTS, serta seluruh staf universitas, mulai
dari pertukaran mahasiswa hingga kolaborasi dengan industri kreatif pada
jenjang internasional. Lewat kemitraan ini, Franke Honors College akan menjadi
tujuan kuliah terbaik bagi mahasiswa berprestasi yang ingin mengikuti program
studi BCII di UA Franke.
"Saya gembira memperluas jangkauan program BCII di luar negeri, serta bekerja sama dengan mitra unggulan di University of Arizona. Langkah ini turut memperluas jaringan kami, serta membuka berbagai peluang yang lebih besar bagi mahasiswa di seluruh dunia," kata Vice-Chancellor and President, UTS, Profesor Andrew Parfitt.
"Kami menyadari, inovasi tidak terikat pada satu
negara atau benua saja: inovasi adalah kepentingan dunia. Maka, menciptakan
warga global merupakan unsur penting dalam upaya kami."
Profesor Le Hunte
juga sepakat. "Kami menilai, program studi ini akan mengubah kehidupan
mahasiswa," jelasnya. "Dan, kami ingin mengubah kehidupan mahasiswa
dengan lebih cepat. Tujuannya, mengubah kondisi bumi yang menjadi tempat
tinggal mahasiswa tersebut secara lebih cepat, dan lebih baik."
University of Technology Sydney (UTS) adalah salah satu universitas teknologi terbaik di Australia. UTS dikenal sebagai universitas yang menyatukan inovasi, kreativitas, teknologi, dan industri dalam program pendidikan dan riset. UTS kini memiliki lebih dari 40.000 mahasiswa terdaftar, serta termasuk dalam jajaran 100 universitas terbaik dunia. Informasi lebih lanjut tentang inovasi interdisipliner tersedia di situs UTS. (Tim Liputan)
Editor : Aan