KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan petani lada yang tergabung dalam Koperasi Srikandi Jaya Sambas untuk menembus pasar internasional. Koperasi ini berlokasi di Kecamatan Sejangkung dan menjadi pusat penghasil lada yang signifikan di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.Peserta antusias mengikuti workshop yang di gelar PLN UIP3B Kalimantan
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan berupa pelatihan pengelolaan produk, sarana prasarana dan pengembangan keterampilan senilai Rp 215 juta. Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan operasional Koperasi Srikandi Jaya Sambas.
PLN memilih Koperasi Srikandi Jaya Sambas sebagai mitra binaan karena berhasil menciptakan inovasi desa berupa lada bubuk hitam dan putih. Merek dagang Lada Batu Layar, produk unggulan dari koperasi ini, bahkan telah berpartisipasi dalam pameran produk di Pasar Wisata, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas, pada 21 - 22 Oktober 2022 lalu. Partisipasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menjajaki peluang ekspor produk unggulan daerah ke pasar internasional.
Kepala Koperasi Srikandi Jaya Sambas, Juliansyah menyampaikan bahwa produk Lada Batu Layar saat ini menjadi produk inovasi desa bahkan sudah menjadi produk unggulan Kabupaten Sambas. Ia mengungkapkan perlunya mesin produksi untuk kemasan sachet guna merespon permintaan pasar yang semakin luas.
“Terimakasih PLN atas bantuan yang diberikan para petani yang mengikuti pelatihan merasa sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan melalui program TJSL ini. Mesin Produksi dan Pelatihan yang diberikan memberikan dampak positif bagi usaha mereka dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.” Ucap Juliansyah disela penyerahan acara penyerahan bantuan.
Sementara itu, General Manager PLN UIP3B Kalimantan Abdul Salam Nganro mengatakan dengan hadirnya PLN di berbagai sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kawasan desa wisata, pendidikan dan konservasi lingkungan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Ini merupakan komitmen PLN untuk menghasilkan Creating Share Value (CSV) yang berlandaskan Sustainable Developments Goals (SDGs) dalam peningkatan perekonomian yang dikolaborasikan dengan dukungan berbagai pihak untuk bersama menumbuhkan ekonomi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan," tuturnya.
Sejak tahun 2018, kegiatan produksi lada di desa ini telah dikembangkan secara berkelompok dengan dukungan dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pemerintah Desa Sendoyan serta Kabupaten Sambas.
Desa Sedoyan, yang terletak di Kecamatan Sejangkung, merupakan salah satu pusat produksi lada yang signifikan di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Dengan luas lahan baku budidaya mencapai 213 hektar, desa ini mampu menghasilkan sekitar 200 ton lada biji kering setiap tahunnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan
Peserta antusias mengikuti workshop yang di gelar PLN UIP3B Kalimantan