Komitmen Tekan Angka Kelahiran Tidak Diinginkan

Editor: Redaksi author photo

 Komitmen Tekan Angka Kelahiran Tidak Diinginkan
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen berupaya maksimal dalam menekan angka Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Senin (22 Agustus 2023)


Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan penguatan promosi kesehatan reproduksi yang menyasar Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).


Agenda yang melibatkan berbagai pihak termasuk Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Kalbar, psikolog, pakar komunikasi dan BKKBN pusat tersebut digelar pada Selasa (22/8).


Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengungkapkan penguatan yang menyasar PKB PLKB tersebut merupakan komitmen nyata pihaknya untuk terus menekan angka KTD. Peran aktif PKB PLKB sangat dibutuhkan terutama untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.


“PKB PLKB harus bisa memberikan pemahaman dan ilmu terkait kehamilan yang tidak diinginkan kepada masyarakat sehingga nantinya masyarakat akan lebih tahu terkait KTD,” kata Pintauli Romangasi Siregar.


Disamping itu menurut Pintauli, keberadaan PKB PLKB juga sangat penting untuk menyampaikan dampak kehamilan yang tidak diinginkan kepada masyarakat. Lalu upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar seorang ibu bisa merecanakan kehamilannya dengan baik. 


Ia menambahkan salah satu upaya untuk merencanakan kehamilan yakni dengan pemanfaatan penggunaan alat kontrasepsi. Pada saat pasangan usia subut tidak menggunakan alat kontrasepsi maka kemungkinan besar akan mengalami kehamilan.


“Supaya tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan maka PKB PLKB diharapkan bisa menyampaikan pencegahan,” ucap Pintauli.


Dijelaskan Pintauli, kehamilan yang tidak diinginkan secara awam dipahami selama ini hanya bagi remaja yang belum menikah. Namun dirinya meluruskan bahwa yang dimaksud kehamilan yang tidak diinginkan tersebut memiliki pengertian luas. 


Termasuk misalnya bagi pasangan yang telah menikah pun bisa terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Hal tersebut biasanya terjadi akibat pasangan usia subur yang belum terpapar pengetahuan penggunaan alat kontrasepsi. 


“Misalnya pasangan usia subur terutama wanita kadang keinginannya anak cukup dua atau saat ingin hamil lagi tetapi bukan sekarang waktunya biarkan anak sebelumnya melewati usia ideal untuk memiliki adek lagi,” jelas Pintauli.


Lewat penguatan terhadap PKB PLKB diharapkan keluarga dapat lebih merencanakan kehamilan dengan lebih baik. Dengan pemateri yang didatangkan secara khusus seperti dari BKKBN pusat, POGI Kalbar, psikolog dan penggiat masyarakat.


Pihaknya optimis PKB PLKB akan mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk menekan angka KTD. Serta mempersiapkan kehamilan secara matang lewat pendampingan yang diberikan oleh PKB PLKB terutama dari sisi kesehatan, psikologis dan lainnya. 


“Kita berkomitmen untuk terus menekan angka kehamilan tidak diinginkan di Provinsi Kalbar dengan berbagai upaya maksimal,” pungkasnya.(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini