Honeywell Hadirkan Teknologi Penangkapan Karbon Dioksida Di Indonesia
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Honeywell hari ini mengumumkan kesiapannya
untuk mendukung industri beremisi tinggi dengan serangkaian teknologi dan
solusi penangkapan karbon, atau CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage). Selasa (1 Agustus 2023).
Indonesia adalah negara
pertama di Asia Tenggara yang
menerapkan kerangka peraturan pemerintah untuk mendorong penangkapan,
penyimpanan, dan penggunaan karbon dioksida hingga pengunaannya.
Teknologi dan solusi CCUS yang dihadirkan Honeywell fokus pada manajemen
emisi industri-industri beremisi tinggi seperti minyak dan gas, energi, baja,
semen, kilang, bahan kimia, dan petrokimia.
Dengan teknologi CCUS Honeywell, industri dapat mendeteksi, mengukur,
memantau, dan memitigasi lebih dari 20 gas rumah kaca.
Saat ini, perusahaan-perusahaan mancanegara yang menggunakan teknologi CCUS
Honeywell sanggup menangkap 40 juta ton CO2 per tahun, atau setara dengan emisi
lebih dari 8,6 juta mobil.
Teknologi dan solusi CCUS dari Honeywell termasuk:
· Pelarut kimia seperti AmineGuard™ Process, AmineGuard™ FS Process, and
Benfield ACT-1: Teknologi ini menangkap CO2 dengan beragam pelarut seperti
monoethanolamine.
· Pelarut seperti Selexol™ Process: Teknologi ini menangkap CO2 dengan
menggunakan material penyerap (adsorbent).
· Cryogenics & membranes such as Separex™ Membrane Systems and Ortloff CO₂ Fractionation: The cryogenic technology
cools and dries flue gas to capture CO2, while the membrane technology captures
CO2 by dissolving and diffusing through a solid barrier.
· Proses Kriogenik, dan penggunaan membrane seperti sistem Separex™ dan
Fraksinasi CO2 Ortloff: Teknologi Kriogenik menangkap CO2 dengan mendinginkan
dan mengeringkan gas buangan industri, sedangkan teknologi membran menangkap
CO2 dengan cara pelarutan dan pembauran melalui filter pemisah yang solid.
"Teknologi Honeywell siap untuk menangkap emisi karbon dioksida dari
proses industri dan menyimpannya di bawah tanah agar dapat digunakan untuk
beragam aplikasi, seperti pengambilan minyak bumi atau menjadi bahan baku untuk
produksi bahan bakar sintetis yang berkelanjutan," ujar Steven Lien,
Presiden Honeywell Asia Tenggara dan Chief Commercial Officer High Growth
Regions.
Dia menambahkan, Penangkapan karbon sebelum atau sesudah proses pembakaran
industri dapat membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan mendukung transisi
ke ekonomi rendah karbon.
Indonesia memiliki banyak industri penyumbang CO2, seperti pembangkit
listrik yang menggunakan batu bara, pabrik pengolahan gas alam, kilang minyak,
serta pabrik kimia.
Dengan banyaknya formasi geologi di penjuru Indonesia yang
berpotensi menjadi lokasi penyimpanan karbon dioksida yang ditangkap, beberapa
proyek telah dimulai dan sebagian besar ditargetkan untuk mulai beroperasi
sebelum tahun 2030.
"Indonesia memiliki formasi geologi yang dapat digunakan untuk
menyimpan karbon secara permanen dengan menggunakan teknologi yang tepat,"
kata Dr. Luky Yusgiantoro, Staf Ahli Ketua SKK Migas.
Ia menambahkan, dekarbonisasi industri hulu dan berat merupakan langkah
penting untuk mewujudkan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. PP
ESDM 2/2023 bertujuan untuk memotivasi dan memfasilitasi industri hulu
di Indonesia untuk mengurangi emisi karbon. SKK Migas akan terus
berperan aktif dalam penerapan CCS/CCUS di Indonesia di wilayah kerja
industri hulu migas.
"Industri berat Indonesia lainnya juga bisa memulai
pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menggunakan teknologi yang sesuai
dengan skala dan kesiapan operasional mereka. Teknologi-teknologi Honeywell
yang siap mendukung termasuk Leak detection & Remediation, dan Energy efficiency &
Optimization, Dengan menerapkan teknologi dan solusi yang tepat bagi
bisnis mereka, industri berat non-hulu dapat mengurangi emisi CO2 mereka
sekarang," ujar Sofia Subur, Country Manager UOP Indonesia.
Teknologi-teknologi Honeywell lainnya yang dapat
membantu Indonesia mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060
termasuk: Blue Hydrogen via
penangkapan CO2; Sumber daya energi terbarukan (Renewable Fuels) yang
dibuat dari e-methanol/ethanol, biomassa serta lemak, minyak, pelumas: Baterai
penyimpanan daya (Battery Energy Storage System);
dan pendauran plastik (Plastics Circularity)
yang menggunakan proses kimia canggih.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai teknologi penangkapan karbon dioksida
Honeywell, sila mengunjungi laman ini.
Tentang Honeywell
Honeywell (www.honeywell.com)
menghadirkan solusi-solusi bagi beragam industri termasuk produk-produk dan layanan
industri kedirgantaraan; teknologi pengendalian gedung dan industri; serta
material-material canggih, di seluruh dunia.
Teknologi kami membantu pesawat terbang, gedung, pabrik manufaktur, rantai
pasok, dan para pekerja menjadi lebih terhubung agar membuat dunia kita lebih
pintar, aman dan berkelanjutan. (Tim Liputan).
Editor : Lan