Tokoh Masyarakat Dorong Beri Penghargaan Pejuang

Editor: Redaksi author photo

Tokoh Masyarakat Dorong Beri Penghargaan Pejuang
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Tokoh masyarakat Tionghoa Kalimantan Barat mengapresiasi keikutsertaan generasi muda, khususnya pemuda Tionghoa yang turut hadir mengikuti apel upacara memperingati Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat di Mandor, Kabupaten Landak, Rabu (28 Juni 2023).


Tokoh masyarakat tersebut di antaranya ahli waris yang juga Ketua Umum Kadin Kalbar, Santyoso Tio, Ketua Umum Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Paulus Andy Mursalim, dan Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci, Lo Cun Hong.


Seperti diketahui, tahun ini puluhan generasi muda Tionghoa yang dikoordinir Steven Greatness, Ketua Bidang Kepemudaan dan Olahraga DPP MABT turut hadir dalam apel dan Ziarah Makam Juang Mandor di Kabupaten Landak.


Satu di antara ahli waris korban kekejaman Jepang, Santyoso Tio mengapresiasi semakin banyak masyarakat yang datang ziarah Makam Juang Mandor, khususnya generasi muda.


Karena diharapkan, semakin banyak generasi muda yang peduli dan hadir saat memperingati Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat maka semakin banyak yang tahu perjuangan bangsa kita, terutama perjuang para tokoh di Kalimantan Barat.


“Harapan kita supaya mereka sadar kemerdekaan ini berkat perjuangan, pengorbangan dan pertumpahan darah dari pendahulu kita. Karena itu, bagaimana kedepan kita mengisi kemerdekaan dengan tingkatkan partisipasi sesuai bidang masing-masing, sehingga Indonesia bisa menjadi negara kelompok maju dunia, dan daerah Kalbar jadi provinsi maju di antara provinsi lainnya,” ujar Santyoso.


Selain itu, Santyoso juga mengharapkan para pejuang yang gugur membela kemerdekaan bisa diberi penghargaan dan diangkat jadi pahlawan daerah.


“Harapan lainnya agar para pejuang ini bisa menjadi atau diangkat dengan memberi penghargaan pahlawan daerah seperti apa yang sudah dilakukan Aceh dan Kalimantan Selatan,” sarannya.


Ketua Umum DPP MABT, Paulus Andy Mursalim menilai keterlibatan dan kehadiran generasi muda dalam memperingati Peristiwa Mandor Berdarah merupakan hal yang luar biasa karena jasa pahlawan selalu dikenang.


“Negara maju selalu kenang jasa pahlawan dan budayanya. Kita undang banyak mahasiswa dan pemuda agar mereka tahu bagaimana perjuangan dan pengorbanan orang tua seperti apa, sehingga kita bisa hidup seperti sekarang ini. Tanpa ada perjuangan mereka kita tak bisa seperti ini,” ujarnya.


Menurut Paulus, Indonesia itu negara bhineka, orang apapun berjuang untuk Indonesia jadi tidak ada alasan untuk memisahkan dan membedakan antara satu suku dengan suku lainnya, sebab semuanya adalah sama.


“Untuk itu, harapan kita apa yang sudah dikelola pemerintah tahun kedepannya lebih baik dan lebih banyak lagi generasi muda yang mengambil andil. Inilah tempat bersejarah kita yang akan datang,” tuturnya.


Ketua Yayasan Bhakti Suci, Lo Cun Hong mengatakan apel dan ziarah makam Juang Mandor untuk memperingati peristiwa sejarah, di mana terjadi pembunuhan massal oleh Jepang yang dimakamkan di Mandor.


“Kita harapkan kepada generasi muda yang akan datang tidak melupakan sejarah perjuangan para arwah -arwah yang dimakamkan di Mandor. Tiap tahun kita berharap semua komponen masyarakat untuk datanglah menghadiri upacara Hari Berkabung Daerah supaya generasi yang akan datang itu mengetahui apa makna perjuangan para pejuang kemerdekaan,” ujarnya.


Lo Cun Hong juga mengharapkan pemerintah terhadap para korban agresi militer Jepang diberikan penghargaan sebagai bentuk kepedulian dan menghargai perjuangan pendahulu kita.


“Penghargaan ini keniscayaan yang harus diberikan pemerintah agar keturunannya ada rasa kebanggaan. Ini tugas pemerintah untuk mengkaji dan memberikan penghargaan kepada para pejuang,” pungkasnya. (sgt)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini