KALBARNEWS. CO.ID (MUARA ENIM ) - Muara Enim Direktur lembaga penguji Uji Kompetensi wartawan (UKW) setelah menutup kegiatan UKW secara resmi dan peserta UKW, kunjungi Museum Batubara Bukit Asam di dampingi Tim Kowis, pengelola museum Batubara dan Humas ADM & korporat PT Bukit Asam Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, Selasa 30 Mei 2023. Tim Penguji dan peserta UKW kunjungi museum Batubara Bukit Asam
AVP Humas ADM & korporat PT BA Hendri Mulyono yang didampingi Tim Kowis PTBA untuk memberikan penjelasan gagasan dan sejarah didirikan Museum Batubara Bukit Asam kepada Tim penguji dan peserta UKW.
Dalam kunjungan tersebut Hendri Mulyono menjelaskan bahwa Museum Batubara Bukit Asam didirikan sebagai antisipasi kelak jika batubara yang diekslorasi/ekploitasi sudah tidak ada lagi Tanjung Enim tetap ramai dikunjungi wisata.
Hendri mengatakan "jika batubara yang digali sudah menipis bahkan habis, maka tetap ramai dikunjungi wisata, baik dari luar maupun masyarakat setempat," tuturnya.
Tanjung Enim tetap menjadi primadona di mata masyarakat, sehingga menjadi progres Pejabat Pemkab Muara Enim dan PT Bukit Asam bersinergi untuk menjadikan salah satu tujuan kota wisata.
Selaku Humas PTBA Hendri menerangkan "sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batubara, tidak ingin dikatakan seperti pepata "habis manis sepah dibuang", setelah tidak ada aktifitas penambangan, Tanjung Enim ditinggalkan masyarakat, karena akan sepi akhirnya menjadi kota hantu," jelasnya.
Hendri juga menambahkan, bahwa saat ini perusahaan sudah membangun infrastruktur, bangunan lain untuk digunakan sebagai tempat wisata bagi masyarakat dan keluarganya, dengan kunjungan mereka, perekonomian akan pulih dan masyarakat bisa manfaatkan momen ini terutama bagi UMKM.
Dengan harapan, sinergitas pemerintah, perusahaan dan masyarakat dapat saling menjaga dan merawat bangunan yang sudah ada, sehingga Tanjung Enim menjadi kota wisata yang tak kalah indahnya dengan daerah lain, karena Tanjung Enim punya museum Batubara yang selalu menjadi pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung.
Sementara disampaikan juga oleh Direktur lembaga penguji kompetensi Susilawati, Setelah selesai akitivitas penambangan, daerah yang digali untuk diambil batubaranya agar direklamasi sehingga tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan lagi.
Dikatakan Susi "penataan yang dilakukan pihak perusahaan sudah mulai tertata, dengan reklamasi, juga bangunan museum yang luar biasa merupakan progres untuk menjadikan Tanjung Enim menjadi kota tujuan wisata," ujarnya.
Sebelum kunjungan ini, dirinya pernah ke Tanjung Enim untuk melihat pembuatan briket sebagai pengganti energi alternatif yang sudah dirancang oleh perusahaan.
"Saat ini sudah banyak perubahan, seperti bangunan Museum Batubara Bukit Asam yang sangat bagus dan luar biasa," terang Susi Waktu menyampaikan sambutannya.
Kemudian diungkapkan juga oleh Agung Prabowo salah satu dari Tim penguji kompetensi bahwa museum yang dibangun PTBA sangat unik dan luar biasa serta bermanfaat bagi pengunjung.
"Museum ini selain unik, juga menginspirasi seperti kilas balik peristiwa puluhan tahun yang silam pada saat beroperasinya aktifitas tambang zaman dahulu," kata Agung.
Lebih jauh diuraikannya, seakan akan kembali lagi aktifitas tambang yang menggunakan alat manual sampai alat modern, dan ini bentuk pelestarian budaya sehingga Tanjung Enim ada historis peninggalan kolonial Belanda.
"Sebagai edukasi guna memberikan pengetahuan bagi dunia pendidikan, karena dengan tulisan pada tiap benda yang ada di ruangan, mereka akan mengetahui seperti jenis batubara, sarana dan prasarana yang digunakan pada saat itu,"
Ikut dalam kunjungan tersebut, selain Humas PTBA, Tim kota wisata, pengelola Museum Batubara, Direktur BUMDES, serta dari Tim Penguji UKW, dan peserta UKW. (Tim Liputan).
Editor : Aan