Sepuluh Desa di Kabupaten Dapat Kucuran Rp 35 Juta dari BKKBN

Editor: Redaksi author photo

 Sepuluh Desa di Kabupaten Dapat Kucuran Rp 35 Juta dari BKKBN  
KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU) -Dalam upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Kalimantan Barat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalbar akan mengucurkan alokasi anggaran Rp 35 juta untuk sepuluh desa di masing-masing kabupaten. Harapannya alokasi anggaran itu bisa membantu dalam upaya penurunan stunting. 

Demikian dikatakan Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Kalbar Muslimat saat Rapat Koordinasi TPPS dan Persiapan AKS Semester I TA 2023 di Kapuas Hulu, Senin (20 Maret 2023). 

“Kami terus berkoordinasi dengan Pemda. Alokasi anggaran dari Pemda ini salah satunya buat mendorong percepatan penurunan stunting. Selain itu, kami juga miliki program DASHAT untuk sepuluh desa di masing-masing kabupaten. Besarannya Rp 35 juta per desa,” ujar Muslimat. 

Dia berharap alokasi anggaran yang bakal dikucurkan itu, bisa dimanfaatkan Pemda buat percepatan penurunan stunting. Soal desa mana yang akan diberikan alokasi anggaran tersebut, dilimpahkan kembali ke masing-masing daerah. Termasuk di Kapuas Hulu ini. Sebab data rinci stunting mereka yang memiliki. 

Alokasi anggaran tersebut bisa dimanfaatkan desa dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak yang terkena stunting. 

Selain pemberian anggaran Rp 35 juta. Pihaknya juga sudah melakukan penanganan stunting dari hulu. Seperti program GenRe yang dijalankan oleh para remaja. Harapan Muslimat, ke depan disetiap desa bisa terbentuk GenRe. Dari mereka ini bisa menjadi role model dalam mensosialisasikan pola hidup sehat dan bersih. 

Apalagi 2045 mendatang Indonesia akan menghadapi Indonesia Emas. Artinya para bayi yang lahir ini cikal generasi Indonesia Emas. Oleh sebab itu, keinginan pemerintah tidak ada lagi bayi lahir stunting. Sebab dari mereka inilah calon pemimpin Indonesia ke depan. 

Muslimat melanjutkan, pola hidup sehat mesti diterapkan. Jangan nikah terlalu muda, jangan terlalu banyak melahirkan, tidak terlalu rapat memiliki anak, dan jangan menikah terlalu tua. “Empat terlalu ini selalu saya sosialisasikan,” ujarnya. 

Kemudian program Sehat Membara yang dijalankan BKKBN dengan memberikan asupan obat tambah darah bagi remaja putri sudah berjalan dengan dikerjasamakan ke Dinkes.  

Di tempat sama Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat mengatakan penurunan stunting menjadi fokusnya. Dalam upaya penurunannya perlu dilakukan bersama. Iapun sudah koordinasi dengan banyak pihak. Para ulama diminta ketika berkhotbah di masjid turut mensosialisasikan tentang stunting. Begitu pula di gereja-gereja diminta melakukan hal yang sama. Menurutnya, penyebab stunting lain adalah prilaku hidup turut memicu faktor terjadinya stunting. 

Ia menambahkan pemerintah pusat menarget 2024 mendatang angka stunting nasional bisa turun di angka 14 persen. Pemda Kapuas Hulu akan berupaya keras menurunkan angka stunting. Paling tidak angkanya bisa sama dengan target Pemerintah Provinsi Kalbar, yaitu di angka 17 persen.(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini