KALBARNEWS.CO.ID (HONG KONG) -- Masa pensiun yang
panjang dan sehat merupakan cita-cita banyak orang, namun banyak konsumen
di Asia mempersoalkan penurunan kesehatan segera setelah mereka
berhenti bekerja. Mereka mengatakan tantangan ini sulit untuk dikelola karena
meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan tekanan pada keuangan pribadi
mereka, menurut riset baru dari Manulife. Rabu (29 Maret 2023).
Orang Asia Ingin Kesehatan Untuk Masa Pensiun Yang Lebih Lama Dan Lebih Sehat 
Manulife Asia Care
Survey 2023 menunjukkan bahwa, rata-rata, orang di Asia berharap
pensiun pada usia 60 tahun dengan perkiraan terjadinya kesehatan yang buruk
pada usia 63 tahun, yang berarti rentang waktu kesehatan – periode hidup yang
dihabiskan dalam masa sehat sentosa, bebas dari kecacatan terkait usia tua dan
penyakit kronis – diperkirakan hanya tiga tahun setelah pensiun.1 Harapan
di antara lebih dari 7.000 orang yang disurvei bersifat relatif konsisten
dengan dua pencilan utama: Singapura dan Indonesia. Di Singapura,
orang-orang diperkirakan dalam kesehatan yang buruk setahun sebelum perkiraan
pensiun mereka pada usia 62 tahun, sementara di Indonesia mereka
diperkirakan akan terus sehat selama lima tahun setelah pensiun pada usia 58
tahun.
Tantangan kesehatan
terbesar terletak pada pemenuhan biaya yang meningkat untuk memperpanjang
rentang waktu kesehatan itu dan mengelola kesehatan yang buruk di kemudian
hari. Hampir setengah dari responden survei (45%) menemukan bahwa biaya
pengobatan penyakit kritis menciptakan tekanan terbesar, bersama akibat dari
penyakit tersebut terhadap penghasilan dan stabilitas pekerjaan mereka.
Konsumen
di Asia juga takut akan penyakit, dengan empat persoalan utama mereka
yaitu kanker (48%), penyakit jantung (43%), stroke (38%), dan diabetes (35%).
Dengan populasi yang menua di Asia, penyakit terkait usia seperti demensia
dan Alzheimer juga menimbulkan persoalan di antara 20% responden. 
"Orang-orang
di Asia bekerja keras sepanjang hidup mereka, sehingga dapat dipahami
bahwa mereka ingin merencanakan masa pensiun yang sehat dan menyenangkan,"
ujar Damien Green, Presiden dan CEO, Manulife Asia. "Tantangan
terbesar yang mereka hadapi adalah menemukan cara yang terjangkau untuk
menyikapi kesejahteraan fisik dan mental mereka. Di Manulife, kami berkomitmen
untuk memberdayakan kesehatan dan kesejahteraan yang berkelanjutan, serta kami
ingin bermitra dengan konsumen di sepanjang masa dewasanya guna menawarkan
kepada mereka rangkaian solusi dan manfaat hidup berdampak yang dapat membuat
mereka lebih sehat serta sejahtera."
Kesediaan untuk membelanjakan lebih banyak guna memperpanjang
rentang waktu kesehatan
Sebagian besar
responden (92%) mengatakan mereka rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk
memperpanjang rentang waktu kesehatan mereka. Berinvestasi dalam olahraga dan
pola makan yang lebih sehat merupakan cara utama yang dilakukan oleh
orang-orang untuk meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, dengan
meningkatnya masalah kesehatan mental, aktivitas kesadaran penuh, seperti yoga
dan pelatihan otak, juga merupakan cara yang populer guna membantu diri sendiri.
Untuk pendekatan
perawatan kesehatan yang lebih aktif, pemeriksaan tubuh (45%), layanan
diagnosis dini (31%), pencarian nasihat profesional (29%), dan pertanyaan
kesehatan daring secara rutin (23%) semuanya populer. Tantangannya ada pada
biaya, terutama ketika lebih dari sepertiga (37%) khawatir akan hilangnya
penghasilan atau pekerjaan karena penyakit serius.
Konsekuensi dari
meningkatnya biaya adalah peningkatan perawatan kesehatan swakriya (Do It
Yourself/DIY). Permintaan akan aplikasi seluler untuk membantu memantau
kesehatan sangatlah tinggi (86%) – dengan aplikasi untuk memantau olahraga
(52%), tidur (38%), dan diet (35%) yang menjadi tiga terpopuler.
Bersama perencanaan
kesehatan mereka, sebagian besar responden memiliki tujuan finansial pribadi.
Tiga tujuan teratas di antara mereka yang berpartisipasi dalam survei ini
adalah menabung untuk: pensiun (49%); masa sulit (42%); dan untuk kebutuhan
kesehatan atau medis (32%). Menabung untuk pensiun sangatlah tinggi di
Singapura (63%).
Tabungan tunai dan
deposito bank (81%) disebutkan sebagai cara utama orang mencapai
tujuannya, diikuti oleh asuransi pribadi (59%). Di tingkat regional,
dukungan keluarga (42%) juga merupakan sumber utama untuk mencapai tujuan
ini.
"Hambatan yang
paling mungkin untuk memenuhi target finansial ini adalah inflasi, perlambatan
ekonomi, dan penurunan pendapatan, diikuti dengan meningkatnya biaya perawatan
kesehatan serta memburuknya kesehatan pribadi," ujar Green.
"Yang paling memprihatinkan, bagaimanapun, adalah bahwa hanya sepertiga
dari responden yang memiliki rencana pensiun. Kami juga melihat ketergantungan
yang tinggi pada tabungan tunai, yang akan terkikis dengan cepat dalam
lingkungan inflasi. Merupakan hal bijaksana untuk menggunakan sarana tabungan
yang mendapatkan manfaat dari pengembalian majemuk atau mulai berinvestasi dan
tetap berinvestasi – atau melakukan keduanya."
Keyakinan dalam mencapai tujuan finansial
Asuransi sangat
populer di wilayah ini, dengan hampir tiga perempat (70%) yang memiliki
rata-rata tiga jenis asuransi, dan 79% yang mengatakan mereka berniat untuk
membeli asuransi dalam waktu 12 bulan mendatang. Kesehatan rawat jalan (30%),
jiwa, kecelakaan (keduanya 26%), dan rawat inap serta penyakit kritis (keduanya
25%) merupakan yang paling diminati.
Sebagian besar,
responden survei (70%) yakin akan mencapai tujuan finansial mereka, dengan
hanya 14% yang tidak memiliki harapan. Mereka yang berada di Hong
Kong (57%) dan Singapura (52%) merupakan yang paling kurang yakin
dibandingkan dengan pasar lain seperti Tiongkok (81%)
dan Indonesia (88%). Responden yang rata-rata berusia 41 tahun juga
berharap dapat mencapai target tabungan hari tua mereka dalam jangka waktu yang
relatif singkat. Sepertiga percaya mereka akan mencapai target pensiunnya dalam
waktu lima tahun, sementara sekitar sepertiga (26%) berharap akan melakukannya
dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan.   
"Mengingat
angka harapan hidup rata-rata di wilayah ini berada di atas 752 dan
harapan mereka untuk pensiun pada usia 60, perkiraan waktu yang diperlukan
untuk mencapai kebutuhan tabungan pensiun mereka mungkin tidak realistis,"
ujar Green. "Lebih baik bermain aman, mulai menabung lebih
awal dan lebih lama, kemudian orang dapat menikmati ketenangan pikiran serta
gaya hidup yang lebih nyaman di kemudian hari."
Green menambahkan bahwa konsumen di seluruh Asia berusaha
untuk lebih mengontrol nasib mereka terkait masa pensiun. "Di Manulife,
kami berkomitmen membantu para pelanggan melalui momen-momen kehidupan yang
penting ini, sehingga mereka dapat membuat keputusan tepat yang akan berdampak
besar pada masa depannya. Bagi mereka yang tidak memiliki rencana tabungan
pensiun, kami sangat menyarankan untuk tidak menundanya lagi. Dan jika Anda
tidak yakin harus mulai dari mana, berdiskusilah dengan penasihat finansial
Anda."
Tentang Manulife Asia Care Survey
Riset yang
dilakukan oleh Manulife ini melihat secara mendalam persoalan kesehatan dan
kesejahteraan, prioritas, serta aspirasi masyarakat yang tinggal di
seluruh Asia. Tiga survei sebelumnya dilakukan pada November 2020, Mei 2020, dan November 2021. Versi
terbaru ini dilakukan pada Desember 2022 dan Januari 2023 melalui kuesioner
daring yang diisi sendiri di tujuh negara di Asia, termasuk Tiongkok
Daratan, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
serta Vietnam. Sebanyak 7.224 orang yang berusia 25 hingga 60 tahun telah
disurvei. Responden meliputi pemilik asuransi dan mereka yang tidak memiliki
asuransi tetapi berniat membeli asuransi dalam 12 hingga 24 bulan mendatang.
Manulife Financial
Corporation adalah penyedia layanan finansial internasional terdepan, yang
membantu orang-orang membuat keputusan lebih mudah dan hidup lebih baik. Dengan
kantor pusat global kami berada di Toronto, Kanada, kami menyediakan
nasihat finansial dan asuransi, beroperasi sebagai Manulife di seluruh
Kanada, Asia, serta Eropa, dan utamanya sebagai John Hancock di Amerika
Serikat. Melalui Manulife Investment Management, merek global untuk segmen
Pengelolaan Kekayaan dan Aset Global, kami melayani perorangan, institusi,
serta anggota program pensiun di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2022, kami
memiliki lebih dari 40.000 karyawan, lebih dari 116.000 agen, dan ribuan mitra
penyaluran, yang melayani lebih dari 34 juta pelanggan. Kami berdagang sebagai
'MFC' di bursa efek Toronto, New York, dan Filipina serta menggunakan
'945' di Hong Kong. Tidak semua penawaran tersedia di semua yurisdiksi. 
| 1 Usia pensiun resmi: Tiongkok
  60 (pria) dan 55 (perempuan), Hong Kong 65, Indonesia 58, Malaysia 60
  (pekerjaan kepemerintahan 62), Filipina 65, Singapura 63, serta Vietnam 60
  tahun 6 bulan. | 
| 2 Angka harapan hidup menurut
  Organisasi Kesehatan Dunia: Hong Kong 85, Tiongkok 84, Singapura 78, Malaysia
  76, Vietnam 75, Filipina 72, dan Indonesia 69 . (Tim Liputan). Editor : Aan | 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
