Bangga Kencana Kalbar di Tangan Pintauli

Editor: Redaksi author photo

 Bangga Kencana Kalbar di Tangan Pintauli
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat kini memiliki Kepala Perwakilan baru. Beliau adalah Pintauli Romangasi Siregar. Kemarin, Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kalbar bersilaturahmi. Baru beberapa hari bertugas, banyak sudah rencana yang akan disiapkannya. Mengayuh bersama, berkolaborasi untuk mencapai target program Bangga Kencana. Senin (27 Maret 2023).

Senin merupakan hari pertama Pintauli Romangasi Siregar bekerja di kantor baru sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat. Diketahui sejak pagi hingga menjelang sore, seabrek kegiatan berjalan. Mulai dari memberi pembekalan ke ASN BKKBN Kalbar, tentang orientasi Tim Pendamping Keluarga, dalam upaya percepatan penurunan stunting hingga tataran desa. Sampai menerima tamu yang datang. Tak putus.

Hari itu, pengurus Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Kalbar juga mendapat waktu untuk bertemu. Janjian pukul dua siang. Tujuan pertemuan itu untuk bersilaturahmi. Sekaligus membicarakan tentang berbagai rencana program yang bakal dijalankan ke depan.

Marga Siregar yang lekat di belakang nama, sudah diketahui bahwa beliau berasal dari Pulau Sumatera. Namun ketika teman-teman IPKB berbincang. Tak ada aksen Batak. Tutur bahasanya justru begitu lembut. Halus. Dialeg khas Sunda terasa. Meski demikian, ketegasannya tampak ketika berbicara soal poin-poin kebijakan dan program.

Bisa disimpulkan beliau sudah asam garam pengalaman. Itu terasa ketika Pintauli menjelaskan berbagai pengalaman menangani program Bangga Kencana yang berjalan, ketika ia menjabat sebagai Sekertaris BKKBN di Jabar. Betul-betul. Pengalaman menjadi gurunya. Penanganan program KB di luar kepala. Berbicara soal kependudukan hingga program remaja tak kalah jago. Ketika berbicara stunting apalagi. Belum lagi menjaga keseimbangan kolaborasi bersama mitra.

Dikepemimpinannya sebagai Kaper BKKBN Kalbar, telah membawa semangat baru dalam menjalankan semua program. Dari pola pemikiran dalam menjalankan sebuah program. Tampak kerjanya cepat dan tak tis. Langsung menohok ke target sasaran.

Pada pertemuannya dengan IPKB, cukup banyak informasi yang bisa ditangkap. Berbagai saran dan masukan baik untuk IPKB dan BKKBN terangkum menjadi catatan. Dikusi ringan itu betul-betul mencair. Berjalan dengan lentur tanpa keluar dari benang merah. Semuanya demi ketercapaian.

Ia juga memahami bahwa peran media dalam membantu mensukseskan sebuah program begitu besar. Sebab tanpa kehadiran media, sebuah program tak bisa tersampaikan dengan luas hingga ke lapisan akar. Lalu tak ada arti, ketika sosialisasi program yang disampaikan, hanya sampai ke lingkungan internal pihaknya saja. Alhasil sosialisasi program tersebut bagai jalan di tempat. Ia tak mau yang seperti itu.

Kemudian IPKB juga mengupdate soal pelayanan MKJP di wilayah perbatasan dan pada Pekerja Migran Indonesia yang sudah dilakukan tiga tahun lalu oleh BKKBN Kalbar. Tanggapannya positif. Pelayanan tersebut mesti dilakukan. Sebab alat kontrasepsi yang sudah terpasang itu sudah seharusnya dicabut dan dipasang kembali.

Hanya saja, ia menjelaskan kondisi saat ini berbeda dengan kondisi tiga tahun lalu. Utamanya dalam alokasi penganggaran biaya kegiatan. Diketahui saat ini alokasi anggaran BOKB sudah diserahkan ke masing-masing Kabupaten Kota di Kalbar. Sehingga jika program ini berjalan, alokasi anggarannya bisa mengunakan dana BOKB di kabupaten paling dekat dengan negara tetangga. Perlu koordinasi untuk menjadikannya berjalan.

Ia juga melihat dengan adanya kebijakan baru ini. Peran BKKBN dalam mensukseskan sebuah program di masing-masing daerah, mesti disinergikan dengan kepala daerah baik di kabupaten dan kota. “Ketika bertemu dengan kepala daerah, akan saya sampaikan ini. Jangan sampai kepala daerahnya tak tahu ada dana BOKB yang diberikan ke Dinas KB dari pusat.

“Saya rencana juga akan bertemu dengan Pak Gubernur. Setelah itu, barulah akan berkoordinasi dengan kepala daerah di 14 kabupaten kota,” tutupnya optimis.(BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini