KALBARNEWS.CO.ID (BARCELONA) -- Di IT Infrastructure
Transformation Forum yang digelar Huawei dalam MWC Barcelona 2023, David
Chen, Director, Huawei Carrier IT Marketing and Solution Sales,
melansir arsitektur target reference yang berorientasi pada
masa depan untuk infrastruktur TI operator telekomunikasi. Lewat kolaborasi
antara teknologi komunikasi (TK) dan teknologi informasi (TI), online dan on-premise,
serta perangkat lunak dan keras, arsitektur ini mendukung perkembangan Huawei
dan kliennya dari TK menuju TIK. Menurut Chen, infrastruktur TI yang pintar,
reliabel, efisien, dan kolaboratif dapat memperluas cakupan monetisasi dari
infrastruktur jaringan milik operator, mempercepat transformasi digital, serta
memfasilitasi pertumbuhan. Senin (6 Maret 2023).Arsitektur "Target Reference" untuk Infrastruktur TI Milik Operator Telekomunikasi Diluncurkan
Menurut riset pihak
ketiga, layanan utama operator global meningkat sekitar 4% pada periode
2021-2022, sedangkan, layanan inovatif seperti IoT, cloud,
dan smart home meningkat di atas 10%. Operator telekomunikasi
kini menghadapi peluang baru di tengah gelombang transformasi digital. Pesatnya
layanan digital juga mendorong operator telekomunikasi bergerak cepat menuju
bidang baru, yakni layanan digital terintegrasi. Laporan IDC menunjukkan, laju
pertumbuhan majemuk investasi yang ditanamkan operator telekomunikasi global
untuk transformasi digital melesat hingga 17% pada 2021-2025. Operator
telekomunikasi mengandalkan keunggulan dalam aset telekomunikasi untuk beralih
ke teknologi digital. Lebih lagi, transformasi digital telah memasuki babak
baru yang menggunakan data dalam jumlah masif, daya komputasi yang besar, serta
teknologi pintar dan canggih. Maka, infrastruktur TI yang lebih baik sangat
dibutuhkan.
Chen juga
menekankan, infrastruktur TI harus diprioritaskan dalam transformasi digital.
Sebagai aset utama bagi operator, data, jaringan, dan aplikasi (atau, DNA)
berperan besar dalam transformasi digital. Maka, peningkatan investasi dalam
infrastruktur TI membuat langkah operator menjadi efisien untuk memonetisasi
aset tersebut, serta menghasilkan valuasi yang lebih besar. Operator telah
membangun infrastruktur TI yang berskala besar dan kompleks dalam beberapa
dekade terakhir. Untuk itu, operator memerlukan arsitektur sasaran sebagai
referensi pada masa depan.
Arsitektur TI milik
operator terdiri atas empat jenjang: sarana fisik, teknologi platform,
kapabilitas industri, dan produk digital. Arsitektur target reference untuk
infrastruktur TI milik operator yang dilansir di MWC2023 berfokus pada sarana
fisik dan teknologi platform. Arsitektur ini merupakan solusi lengkap yang
meliputi distributed cloud (on-premises cloud, public
cloud, dan edge cloud), unified storage resource pool (high-performance
resource pool dan massive resource pool), serta komputasi
terdiversifikasi. Arsitektur ini melibatkan kolaborasi antara TK dan TI, online dan on-premise,
serta perangkat lunak dan keras sehingga mewujudkan proteksi maksimum atas
investasi infrastruktur TI dalam tahap migrasi cloud. Di sisi lain,
investasi TI juga mempercepat monetisasi aset TK.
Arsitektur "target reference" untuk infrastruktur TI
milik operator telekomunikasi
· Kolaborasi TK dan TI: Infrastruktur
TI generasi baru sebelumnya diintegrasikan dengan peralatan jaringan.
Infrastruktur TI ini mendukung scheduling secara terpusat dan
terpadu, pengelolaan sarana cloud dan jaringan, sehingga
mewujudkan ketersediaan layanan terpadu bagi klien. Lebih lagi, infrastruktur
TI ini juga telah diintegrasikan dengan aplikasi telekomunikasi inti, seperti business
support systems (BSS) dan operations support systems (OSS),
secara drastis meningkatkan efisiensi implementasi layanan dan menghemat OPEX.
· Kolaborasi online dan on-premise:
Aplikasi secara fleksibel dan efisien ditempatkan pada distributed cloud (public
cloud dan on-premises cloud). Di sisi lain, data dapat
dikelola dengan efisien pada public cloud, on-premise cloud,
serta fasilitas local storage sekaligus menjamin keamanan
data, memaksimalkan kegunaan data, serta meningkatkan efisiensi operasional.
· Kolaborasi perangkat lunak dan keras:
Evolusi arsitektur TI harus menjamin bahwa storage dan
peralatan jaringan yang telah dipakai, serta perangkat keras lain, dapat
terintegrasi dengan arsitektur baru. Tujuannya, melindungi investasi yang telah
ditanamkan, mengurangi migrasi aplikasi dan data, serta menambah reliabilitas
dan efisiensi implementasi layanan.
Huawei telah
bekerja sama dengan operator selama lebih dari 30 tahun. Huawei juga
mengandalkan keahlian di industri telekomunikasi dan transformasi infrastruktur
TI milik operator, serta berhasil mendukung transformasi infrastruktur TI bagi
lebih dari 140 operator. Maka, Huawei sangat mampu mendukung operator agar
beralih dari pemain TK menjadi TIK. (Tim Liputan).
Editor : Aan