Orang Indonesia Semakin Memperhatikan Faktor Biaya, Lingkungan, Dan Kepercayaan Terhadap Brand Sebelum Berbelanja

Editor: Redaksi author photo

Orang Indonesia Semakin Memperhatikan Faktor Biaya, Lingkungan, Dan Kepercayaan Terhadap Brand Sebelum Berbelanja
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Laporan terbaru dari Google yang mengamati perubahan perilaku konsumen dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa orang Indonesia lebih mendasarkan keputusan pembelian pada aspek kesepadanan terhadap nilai uang (value for money) dan tingkat kepercayaan mereka kepada suatu brand. Laporan tahun ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumen jadi lebih menuntut dan semakin memahami makna suatu brand yang melebihi aspek harga dan kenyamanan. Kamis (16 Februari 2023).

“Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa laporan tahun ini mencatat banyak sekali momen yang bisa dijadikan perenungan mendalam,“ ungkap Yolanda Sastra, Head of Ads Marketing, Google Indonesia. “Brand harus peka dengan keadaan bahwa setelah pandemi yang panjang dan kini dihadapkan dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, banyak orang Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan mendalam kepada Google seperti “kenapa harga naik” (naik 120% YoY) dan “apa itu inflasi” (naik 50% YoY).”

Laporan Year in Search 2022, edisi kelima dari panduan industri terkemuka untuk tren makro dan spesifik industri ini, berupaya untuk memahami bukan hanya perubahan cara belanja orang Indonesia, tetapi juga cara mereka bekerja dan cara memahami masa depan dalam kondisi ekonomi yang berubah sangat cepat. Laporan ini dibagi menjadi tiga tema besar – Soul Searching, Value Hunting, dan Finding Joy -- dan tujuh vertikal industri utama: Teknologi; Media dan Hiburan; Kecantikan dan Perawatan Diri; Makanan dan Minuman; Transportasi; Perjalanan; serta Keuangan.

Mencari nilai dan pengetahuan

 Penelusuran untuk "bandingkan dengan" naik 50% year-over-year (YoY) karena pembeli meluangkan waktu untuk membandingkan produk sebelum membuat keputusan pembelian. Sementara itu, penelusuran untuk "review konsumen" naik 60% YoY.

 Penelusuran untuk “buffet restaurant” meningkat 60% YoY.

 Ada peningkatan minat penelusuran sebesar 20% YoY untuk “produk original”.

“Broad Match campaign yang baru-baru ini kami lakukan untuk mengonversi konsumen yang menelusuri ‘tukar-tambah Samsung’ di internet telah membantu kami meningkatkan nilai rasio konversi sebesar 79%,” kata Anggi Paramita, Head of Media, Samsung Electronics Indonesia.

Laporan tahun ini -- yang didasarkan pada data Google Trends (September 2021-September 2022, Desember 2021-Desember 2022) dan laporan e-Conomy SEA 2022 – menyoroti sejumlah tren menarik, termasuk:

 Penelusuran untuk “remote work” (pekerjaan dari jarak jauh) naik 60% YoY, sementara

42% responden survei mengatakan bahwa mereka akan menolak pekerjaan jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.

 Penelusuran untuk "financial freedom” (kebebasan finansial) naik 50% YoY, sementara

penelusuran untuk “work life balance” (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi) naik 100% YoY.

 Penelusuran untuk “side hustle” (pekerjaan sampingan) naik 50% YoY, sementara penelusuran untuk “hybrid learning” (pembelajaran hybrid) naik 200% YoY.

“Mengingat hal yang telah kita lalui selama beberapa tahun terakhir, dapat dimengerti jika orang-orang lebih reflektif dan memikirkan masa depan,” tambah Yolanda. “Terlebih lagi dengan banyak hal tidak terduga yang terjadi, kita bisa lihat dalam laporan ini bahwa mereka mencoba mengontrol kembali hidupnya dan mencari cara-cara baru menuju kemandirian finansial.”

Seperti yang dicatat dalam laporan tahun lalu, orang Indonesia menjadi lebih sadar lingkungan. Tren itu berlanjut pada tahun 2022, dengan:

 Penelusuran untuk "kendaraan listrik" naik 80% YoY.

 Penelusuran untuk "keberlanjutan" naik 60% YoY.

 Penelusuran untuk "jejak karbon" naik 50% YoY.

 Penelusuran untuk "sampah makanan" naik 40% YoY.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa orang Indonesia mencari cara yang terjangkau untuk memanjakan diri:

 Penelusuran untuk restoran “Michelin star” naik 30% YoY.

 Penelusuran untuk “pijat terdekat” naik 70% YoY.

 Minat penelusuran untuk “Omakase” naik 100% YoY.

 Minat penelusuran tentang "glamping" naik 40% YoY.

 Penelusuran untuk "berdandan" meningkat 210% YoY.

 Penelusuran untuk “pakaian formal untuk pria” naik 50% YoY.

Pada tahun 2022, tren non-tunai terus berlanjut dengan:

 Penelusuran untuk “dompet digital” naik 20% YoY dan “digital banking” naik 30% YoY.

 Penelusuran untuk “ewallet” meroket 190% YoY.

 Penelusuran untuk “QRIS” meningkat 140% YoY.

Ambil tindakan

Google merekomendasikan beberapa langkah yang dapat dilakukan Brand saat ini juga untuk meningkatkan strategi mereka:

 Gunakan strategi pemasaran inklusif sebagai pola pikir yang mendasari semua hal, bukan hanya sebagai pelengkap.

 Berpikir secara visual di luar penelusuran teks: Gunakan aset gambar yang menarik.

 Temui pembeli di mana pun mereka berada - baik offline atau online.

o Buat kampanye Performance Max.

 Respons permintaan konsumen secara real time.

o Gunakan halaman Insights Google Ads. (tim Liputan).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini