KALBARNEWS.CO.ID (BARCELONA) - Acara Huawei Green ICT Summit berlangsung di Barcelona hari ini. Peng Song, President, ICT Strategy & Marketing, Huawei, menyampaikan sebuah paparan berjudul
"Green & Development, Choosing Not to Choose". Menurut Peng,
"Ledakan Besar dalam Kecerdasan Buatan" (An AI Big Bang) tengah berlangsung. AI mendatangkan manfaat dan peluang baru
bagi operator telekomunikasi. Namun, hal ini membutuhkan infrastruktur TIK yang
lebih baik, sebab besarnya bandwidth dan peningkatan daya komputasi mendorong lonjakan
konsumsi energi pada jaringan. "Industri TIK agaknya berhadapan dengan
pilihan berat, beroperasi secara ramah lingkungan atau berkembang. Meski
demikian, kami menilai, industri dapat bersikap abstain. Sebaliknya, industri
dapat menjalankan kedua pilihan ini secara sekaligus," ujar Peng. Selasa (28 Februari 2023).Aspek Ramah Lingkungan Dan Perkembangan Huawei Lansir Solusi "Green 1-2-3"
Peng
menjelaskan, TIK yang ramah lingkungan dan pengembangan TIK dapat berjalan
serentak jika keseimbangan tercapai antara efisiensi energi, pemanfaatan energi
terbarukan, serta pengalaman pengguna. Di MWC Barcelona 2023, Huawei akan
melansir solusi yang mencerminkan pendekatan ini sebagai landasan pembangunan
jaringan infrastruktur TIK yang ramah lingkungan.
Dari sisi
efisiensi energi, Huawei mendorong fokus yang lebih luas ketimbang hanya
meningkatkan efisiensi energi jaringan, hingga meliputi upaya mengurangi
konsumsi energi secara absolut. Dalam skenario light-load yang
lebih ringan, teknologi multi-dimensional shutdown dapat
dimanfaatkan agar intelligent shutdown diterapkan pada beragam
dimensi, seperti frekuensi, waktu, kanal, dan daya listrik. Sementara, dalam
skenario ultra-light-load, peralatan jaringan dapat berfungsi
dengan moda deep dormancy. Misalnya, material dan proses baru dapat
dipakai guna mengatasi isu kondensasi dan suhu dingin ketika perangkat keras
AAU nonaktif. Hal tersebut membuat modul kelistrikan tetap standby secara
independen. Artinya, konsumsi listrik AAU dalam skenario light load ekstrem
berkurang dari 300 W hingga di bawah 10 W.
Dari sisi
energi terbarukan, Huawei mendorong ekspansi yang lebih terfokus, dari skala
penggunaan daya listrik yang ramah lingkungan hingga pemanfaatan energi
terbarukan secara efisien. Kebijakan network-specific dapat
diubah menjadi kebijakan site-specific demi meningkatkan
akurasi dalam penggunaan energi terbarukan. Lebih lagi, waktu yang diperlukan
dalam intelligent scheduling dipersingkat dari hitungan hari
hingga menit. Hasilnya, manfaat energi terbarukan dari sisi ekonomi dan
lingkungan hidup pun kian maksimal. Informasi lokasi jaringan yang bersifat
multidimensi, seperti cuaca, harga listrik, status baterai, dan volume servis
dapat diperoleh. Di sisi lain, algoritma intelligent scheduling turut
memaksimalkan efisiensi produksi listrik dan ketersediaan daya listrik menurut
beban sekaligus meminimalkan biaya listrik secara keseluruhan.
Dari sisi
pengalaman pengguna, Huawei mengemukakan, fokusnya tidak lagi hanya berkutat
pada penghematan energi jaringan dan jaminan KPI, melainkan jaminan pengalaman
pengguna. Kebijakan penghematan energi optimal juga dapat diterapkan menurut
beragam skenario jaringan. Dalam skenario low-traffic, KPI jaringan
yang bersifat dasar dapat dijamin untuk memaksimalkan efisiensi energi,
sedangkan pengalaman pengguna dijamin dalam skenario high-traffic.
Pendekatan yang berorientasi pada pengalaman pengguna tengah ditingkatkan
menjadi pendekatan berbasiskan data. Dengan demikian, kebijakan penghematan
energi dapat dirumuskan dalam hitungan menit, dan kebijakan optimalisasi juga
tercapai dalam waktu milidetik.
Menurut
Peng, Huawei berulang kali memperbarui solusi yang ramah lingkungan ini
berdasarkan potensi dari tiga hal yang disebutkan di atas. Untuk itu, Huawei
melansir solusi "Green 1-2-3". Dalam solusi ini, "1"
merujuk pada satu indeks tentang konstruksi jaringan yang ramah lingkungan;
"2" merujuk pada fokus dalam dua skenario: efisiensi energi yang
tinggi dan konsumsi energi yang sangat rendah; sedangkan, "3" merujuk
pada solusi sistematis yang terdiri atas tiga jenjang, meliputi lokasi,
jaringan, dan kegiatan operasional. Peng menutup paparannya dengan mengemukakan
niat Huawei untuk bekerja sama dengan pihak operator di seluruh dunia, serta
menyeimbangkan aspek ramah lingkungan dan pembangunan. Tujuannya, mempercepat
perkembangan TIK yang ramah lingkungan.
MWC
Barcelona 2023 berlangsung dari 27 Februari hingga 2 Maret di Barcelona,
Spanyol. Huawei memamerkan berbagai produk dan solusi di paviliun pameran 1H50
di Fira Gran Via Hall 1. Bersama operator, praktisi industri, dan
pemuka opini global, Huawei akan mengulas sejumlah topik seperti
kesuksesan bisnis 5G, peluang 5.5G, pembangunan hijau, transformasi digital, dan
visi tentang pelaksanaan rencana bisnis GUIDE sebagai landasan menuju 5.5G, serta
meningkatkan kesuksesan 5G.(Tim Liputan).
Editor : Lan