KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) -- Vaksin Covid-19 yang dibuat di
Tiongkok terbukti aman dan efektif berdasarkan uji klinik dan data riil. Vaksin
ini turut menyelamatkan berbagai jiwa di Tiongkok dan seluruh dunia sehingga
menjadi pencapaian besar yang tidak dapat disangkal oleh pembantah. Rabu (19 Januari 2023). Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok Terbukti Aman, Efektif Berdasarkan Uji Klinik dan Data
Tiongkok menjadi satu-satunya negara yang mengembangkan vaksin Covid-19 dengan berbagai jalur teknis—jalur-jalur ini bekerja dengan beragam cara.
Selain
vaksin mRNA yang memakai teknologi baru seperti produk Pfizer Inc.,
masyarakat juga dapat memilih vaksin dengan virus tidak aktif sebagai produk
konvensional yang telah teruji, dan menjadi jenis vaksin yang banyak dipakai di
Tiongkok.
Perusahaan
Tiongkok juga membuat vaksin dengan vektor virus dan vaksin subunit protein
agar masyarakat memiliki opsi lain.
Selain
mekanisme kerja, vaksin buatan Tiongkok juga hadir dalam beragam
bentuk—suntikan, alat hirup, alat semprot hidung—sehingga masyarakat dapat
memilih salah satu dari varian tersebut.
Secara
total, sebanyak 13 produk vaksin kini tersedia di Tiongkok.
Memprioritaskan
keamanan
"Tiongkok
selalu memprioritaskan keamanan vaksin," ujar Wang Wenbin, Juru
Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam sebuah acara jumpa pers berkala,
Jumat lalu. "Vaksin buatan Tiongkok memiliki rekam jejak yang baik dan
tingkat kejadian tidak diharapkan (adverse event) yang secara umum
tergolong rendah."
Miliaran
orang telah menerima vaksin buatan Tiongkok, dan hal ini sangat membuktikan
keamanan vaksin tersebut. Pada 12 Januari lalu, lebih dari 1,3 miliar orang di
Tiongkok telah menerima lebih dari 3,4 miliar dosis vaksin, termasuk lebih dari
241 juta jiwa penduduk berusia di atas 60 tahun.
Menurut
statistik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok, 188 kasus
dengan kejadian tidak diharapkan (KTD) parah dilaporkan pada periode 15
Desember 2020 hingga 30 April 2021 di Tiongkok Daratan setelah 265
juta dosis vaksin Covid-19 diedarkan, atau mencapai 0,07 kasus per 100.000
dosis vaksin. CDC Tiongkok menilai angka KTD ini "sangat jarang
ditemukan".
Tiga
produk vaksin buatan Tiongkok kini tercantum dalam daftar Penggunaan Darurat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). CoronaVac dari Sinovac bahkan menjadi
satu-satunya vaksin dalam daftar ini yang dianjurkan bagi anak-anak usia tiga
dan empat tahun. Pada Agustus 2022, CoronaVac juga mendapat izin
penggunaan dari regulator di Chile dan Hong Kong, Tiongkok,
untuk bayi usia enam bulan.
Efektivitas
solid
Berdasarkan
regulasi di Tiongkok, sebuah vaksin harus melalui uji klinik agar memperoleh
izin pemerintah. Dalam uji klinik, efektivitas vaksin harus terbukti secara
ilmiah. Banyak vaksin buatan Tiongkok, seperti produk Sinopharm dan Sinovac,
diuji pada subjek penelitian dari beragam latar belakang ras.
Dalam uji
klinik CoronaVac Tahap III di Türkiye, melibatkan lebih dari 10.000 orang,
dua dosis vaksin ini menghasilkan khasiat sebesar 83,5%. Menurut peneliti,
vaksin CoronaVac "sangat berkhasiat, serta memiliki keamanan dan
profil toleransi yang baik."
Menurut
WHO, uji klinik vaksin Sinopharm Tahap III yang berskala luas di berbagai
negara juga membuktikan khasiat sebesar 79% dalam mencegah rawat inap. Kinerja
vaksin tersebut cukup memadai sehingga memperoleh rekomendasi WHO.
Ketika
WHO mencantumkan vaksin buatan Tiongkok yang pertama dalam daftar penggunaan
darurat pada Mei 2021, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
menilai, vaksin ini tercantum berkat aspek "keamanan, khasiat, dan
kualitas".
Dibandingkan
vaksin lain buatan Moderna dan Pfizer pada saat itu, vaksin dengan
virus tidak aktif dari Tiongkok memiliki keunggulan: vaksin ini dapat disimpan
dan dikirim dengan alat pendingin standar dalam suhu 2-8 derajat Celcius.
Vaksin buatan Tiongkok sangat ideal bagi negara berkembang yang memiliki keterbatasan
fasilitas penyimpanan dan pengiriman vaksin. Dengan demikian, negara berkembang
dapat menyimpan vaksin dalam jumlah banyak dan suhu rendah.
Membantu
dunia
Tiongkok
mendonasikan dan mengekspor banyak vaksin Covid-19 sebagai bentuk tanggung
jawab internasional negara ini, terutama di tengah sikap beberapa negara maju
yang menimbun stok vaksin untuk warga negaranya.
Menurut
perusahaan analisis data Airfinity, Amerika Serikat (AS) dan Inggris nyaris
tidak mengekspor stok vaksinnya pada akhir Maret 2021. Emmanuel Macron,
Presiden Perancis, negara sekutu AS, mendesak AS agar menurunkan kebijakan
pembatasan ekspor vaksin Covid-19 dan bahan bakunya pada Mei 2021. Padahal,
lebih dari setengah populasi AS telah divaksin dengan minimum satu dosis
vaksin.
Lebih
dari 120 negara dan organisasi internasional telah menerima lebih dari 2,2
miliar dosis vaksin buatan Tiongkok. Masyarakat di lebih dari 100 negara juga
telah menggunakan produk vaksin buatan Tiongkok, termasuk pemimpin negara di
lebih dari 30 negara.
Vaksin
buatan Tiongkok menjadi pencapaian berharga Tiongkok dalam pemberantasan
Covid-19 yang turut bermanfaat bagi masyarakat di negara lain. Kontribusi
tersebut jangan sampai didiskreditkan atau diputarbalikkan. (Tim Liputan)
Editor : Aan