Sektor Swasta Ikut Meningkatkan Ekonomi Yang Tengah Dilanda Virus Di Tiongkok

Editor: Redaksi author photo

Sektor Swasta Ikut Meningkatkan Ekonomi Yang Tengah Dilanda Virus Di Tiongkok
KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) -- Pemimpin Tiongkok telah bertekad mendukung sektor swasta demi meningkatkan ekonomi yang dilanda Covid-19. Dukungan ini diberikan mengingat perkembangan pesat sektor swasta yang berperan besar menciptakan lapangan pekerjaan baru, mempromosikan inovasi teknologi, serta menstabilisasikan pertumbuhan ekonomi. (30 Desember 2022).

Central Economic Work Conference, digelar pada pertengahan Desember guna menentukan prioritas pada 2023, mendorong perlakuan yang setara bagi perusahaan swasta, serta menekankan proteksi berbasiskan hukum untuk melindungi hak properti perusahaan swasta dan kepentingan pebisnis. 

Konferensi ini memperkirakan pembenahan menyeluruh dalam perekonomian serta peningkatan optimisme pasar secara drastis pada tahun depan. Di sisi lain, konferensi ini juga mendorong modal swasta agar berpartisipasi dalam pembangunan proyek nasional utama.

Ekonomi swasta terus mengalami pertumbuhan positif terlepas dari tantangan Covid-19. Pada Januari 2020-Agustus 2022, jumlah perusahaan swasta di Tiongkok bertambah dari 35 juta entitas menjadi 47,0 juta entitas. Pada 2021, perusahaan swasta mengambil porsi 92,1% dari seluruh entitas usaha di Tiongkok.

Pada 2021, kontribusi sektor swasta terhadap perdagangan luar negeri mencapai 48,6%, kontribusi terhadap investasi aset tetap mencapai 56,5%, kontribusi terhadap pendapatan pajak mencapai 59,6%, kontribusi terhadap PDB mencapai lebih dari 60%, kontribusi terhadap inovasi teknologi mencapai lebih dari 70%, kontribusi terhadap lapangan pekerjaan di perkotaan mencapai lebih dari 80%.

Nilai perdagangan luar negeri perusahaan swasta tercatat senilai RMB 19 triliun ($2,7 triliun) pada 2021, mengalami kenaikan tahunan sebesar 26,7%. Angka ini lebih besar RMB 14,03 triliun dari nilai perdagangan luar negeri perusahaan penanaman modal asing, dan lebih besar RMB 5,94 triliun dari nilai perdagangan luar negeri badan usaha milik negara.

500 perusahaan swasta terbesar di Tiongkok

Jajaran 500 perusahaan swasta terbesar di Tiongkok memiliki kinerja yang lebih baik. Nilai pendapatan operasional sebagai ambang batas untuk tercantum dalam jajaran tersebut meningkat dari RMB 20,2 miliar pada 2019 menjadi RMB 26,4 miliar pada 2021.

Jajaran perusahaan swasta ini juga menghadirkan momentum pertumbuhan yang lebih kuat dalam perdagangan luar negeri. Nilai ekspor perusahaan swasta terbesar ini bahkan meningkat hingga dua kali lipat, tepatnya dari RMB 121,2 miliar pada 2019 menjadi RMB 245,4 miliar pada 2021.

Pada 2021, pendapatan total 500 perusahaan swasta terbesar di Tiongkok menembus RMB 38,3 triliun dengan nilai laba bersih yang mencapai RMB 1,73 triliun. Pembayaran pajak dari perusahaan swasta ini tercatat senilai RMB 1,37 triliun. Sementara, perusahaan swasta ini juga berhasil membuka 10,9 juta lapangan pekerjaan.

Lebih dari 60% dari 500 perusahaan swasta terbesar di Tiongkok bergerak di industri sekunder. Sementara, 60,2% perusahaan bergerak di sektor manufaktur, bahkan sektor ini berkontribusi 58,8% terhadap pendapatan perusahaan tersebut.

Di antara 500 perusahaan swasta terbesar di Tiongkok, 393 perusahaan terletak di Tiongkok Timur, 107 perusahaan di Provinsi Zhejiang, dan 92 perusahaan di Provinsi Jiangsu. Di sisi lain, 60 perusahaan dalam daftar tersebut berasal dari Tiongkok Tengah, 40 perusahaan dari Tiongkok Barat, dan tujuh perusahaan dari Tiongkok Timur Laut.

Jajaran 500 perusahaan swasta terbesar di Tiongkok turut menggerakkan inovasi teknologi, dan hal ini tecermin dari peningkatan jumlah hak paten yang didaftarkan secara sah, tepatnya dari 398.215 hak paten pada 2019 menjadi 633.922 hak paten pada 2021. Tahun lalu, jumlah hak paten ini mengalami kenaikan sebesar 53,6% dari satu tahun sebelumnya, sedangkan, jumlah hak paten internasional yang didaftarkan secara sah melesat 474,7% secara tahunan.

Raksasa teknologi asal Tiongkok, yakni Huawei, Alibaba, dan Tencent, menjadi tiga investor teratas yang paling gencar menjalankan penelitian dan pengembangan pada 2021, masing-masing menanamkan investasi senilai RMB 142,7 miliar, RMB 57,8 miliar, dan RMB 51,9 miliar. (Tim Liputan)

Editor : Aan

 

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini