KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) -- China Matters merilis
serial talk show tentang perkembangan Provinsi Guizhou di barat daya Tiongkok.
Acara bincang-bincang enam episode, berjudul The Talk with Guizhou,
mengundang enam tamu dari Tiongkok dan luar negeri untuk berbagi pandangan
mereka tentang topik-topik seperti bagaimana Guizhou mempromosikan
revitalisasi pedesaan, bagaimana budaya lokal dapat mendorong industri
pariwisatanya dan bagaimana provinsi dapat membangun ekosistem yang lebih baik. Rabu (11
Januari 2023).Bagaimana Pariwisata Guizhou Mendapat Manfaat Dari Budaya Lokalnya
Dalam episode
ini, China Matters berbincang dengan David Bartosch,
seorang peneliti terkemuka di Beijing Normal University Kampus Zhuhai. Dia
berbagi dengan kita tentang Pemikiran Wang Yangming dan bagaimana filosofi
Tiongkok kuno dapat memfasilitasi pengembangan pariwisata Guizhou di
zaman modern.
"Ketika saya
mengunjungi provinsi Guizhou pada tahun 2005, saya memperhatikan Wang
Yangming dan pemikirannya," kata Bartosch, "dan saya mulai sangat
tertarik padanya."
Wang Yangming
(1472-1529), seorang filsuf Neo-Konfusianisme Tiongkok, berbicara menentang
kekejaman seorang punggawa terkenal dan dengan demikian diasingkan
ke Guizhou yang terpencil pada awal abad ke-16. Dalam doktrinnya,
semua manusia memiliki pengetahuan bawaan tentang yang baik dan yang jahat dan
kita harus bertindak berdasarkan hati nurani bawaan kita.
Bartosch percaya
bahwa budaya Yangming dapat menjadi titik awal untuk mengembangkan berbagai
bentuk industri budaya dan pariwisata. "Dengan membuat orang menjadi lebih
memperhatikan alam dan diri mereka sendiri, hal itu dapat mendorong kultivasi
dan pengembangan diri pribadi," jelasnya.
Guizhou, bagi
Bartosch, adalah tempat yang diberkahi dengan tradisi besar, beragam kelompok
etnis minoritas, dan banyak warisan budaya tak berwujud.
"Semua elemen
pelengkap yang membuat hidup begitu layak huni di provinsi Guizhou, dapat
dialami langsung di tempat," katanya.(Tim Liputan).
Editor : Lan