KALBARNEWS.CO.ID
(KEDIRI) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyatakan angka
stunting di kota ini masih 8,1 persen sehingga pemkot menggunakan berbagai
program demi mengatasinya.
Rabu (7 Desember 2022).Wali Kota Kediri: Angka Stunting Masih 8,1 Persen
"Angka stunting di Kota Kediri masih 8,1
persen. Oleh karena itu, kami mencoba mengintervensi pada program Prodamas yang
ada di RT itu, memberikan jaminan bahwa setiap RT harus menyumbangkan Rp1 juta
sampai Rp2 juta untuk pemberian makanan tambahan pada posyandu yang tersebar di
Kota Kediri," kata Wali Kota.
Dia mengakui masih ada orang yang salah paham
tentang jenis makanan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) yang diberikan
pada anak-anak di posyandu.
Terkadang PMT posyandu ini tidak dibelikan makanan
sehat seperti ikan, sayur dan lainnya dan justru dibelikan biskuit kemasan
maupun wafer yang kurang baik untuk anak-anak.
Padahal, PMT itu baiknya yang dimasak sendiri oleh
para kader posyandu, agar bisa cukup dan gizi anak terpenuhi. Dengan cara itu,
Pemerintah Kota Kediri dapat mengintervensi angka stunting di Kota Kediri.
Ia juga berpesan kepada Dinas Kesehatan dan
Sekretaris Daerah Kota Kediri untuk menggali informasi di mana titik keberadaan
anak-anak stunting.
Jika anak stunting tersebut anak dari orang yang
tidak mampu, Pemkot Kediri harus memberikan intervensi tambahan.
Selain itu, untuk kader PKK harus membantu
menunjukkan siapa saja anak stunting di Kota Kediri. Hal ini harus dikerjakan
secara bersama-sama.
"Saya berharap di tahun depan ini bisa
diintervensi, supaya kami bisa menghilangkan stunting di Kota Kediri,"
kata dia.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar
mengatakan PKK berkomitmen mendukung program pemerintah kota termasuk
masalah stunting. Stunting juga menjadi isu nasional sekaligus menjadi salah
satu target Sustainable Development Goals (SDGs).
Di samping persoalan stunting, Ketua TP PKK Kota
Kediri juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Kota Kediri penting
namun pembangunan sumber daya manusia jauh lebih penting.
Jika hari ini bergerak dalam pemberian makanan tambahan
di posyandu yang berkualitas, pada anggaran prodamas berikutnya diserap untuk
pembangunan manusia.
"Karena kami mau menurunkan angka stunting,
kami beri tadi PMT yang berkualitas, namun kita tidak bisa tanpa adanya
perubahan perilaku si orang tua," kata dia.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Ketua TP
PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar melakukan pencanangan pelaksanaan
pembinaan terpadu PKK Sehat Lestari Berencana tahun 2022.
Pencanangan itu dilakukan sebagai bagian komitmen
Pemkot Kediri untuk percepatan penurunan stunting di kota ini.
Hadir pula dalam acara ini Kepala DP3AP2KB Kota
Kediri Sumedi, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, Ketua TP PKK Kecamatan dan
Kelurahan, serta anggota PKK Kota Kediri. (Tim Liputan)
Editor : Aan