KALBARNEWS.CO.ID
(NEW YORK) -- Integral Ad Science (Nasdaq:
IAS), sebuah perusahaan global terdepan di bidang kualitas media digital, hari
ini merilis Laporan IAS Industry Pulse miliknya
yang menemukan hal yang disebut para pakar media sebagai penurunan kepercayaan
konsumen sebagai persoalan teratas dengan iklan pada platform media sosial.
Kendati demikian, jangkauan yang menarik dan pelibatan media sosial berarti
sebagian besar pakar media masih berencana untuk beriklan pada platform yang
sama tahun depan. Rabu (17 Desember 2022).Terkikisnya Kepercayaan Konsumen Sebagai Persoalan Terhadap Iklan di Platform Media Sosial
"Penelitian
IAS menemukan 77% para pakar media setuju bahwa terkikisnya kepercayaan
konsumen di platform media sosial besar dapat berdampak negatif terhadap
pengeluaran media mereka," ujar Khurrum Malik, Direktur Pemasaran di
IAS. "Pada saat yang sama, para pemasar tidak dapat berpaling dari daya
tarik jangkauan dan pelibatan yang dapat diberikan oleh media sosial. Hubungan
cinta / cemas ini menyoroti kebutuhan peningkatan transparansi bagi para
pengiklan media sosial."
Tantangan bagi platform sosial
· Meski lebih dari sembilan per sepuluh
responden (91%) berencana untuk beriklan pada platform sosial pada tahun 2023,
studi ini menunjukkan penurunan minat monetisasi di seluruh platform, kecuali
untuk sedikit peningkatan bagi WhatsApp (2% dari tahun ke tahun).
· Dua pertiga setuju bahwa transparansi
yang kurang memadai akan berdampak negatif terhadap pengeluaran media
mereka.
Iklan video game dan audio digital akan terus mendisrupsi
lanskap media digital pada tahun 2023
· Selain prioritas untuk tahun 2023,
sebagian besar pakar media (70%) setuju bahwa para pendengar audio akan terus
bermigrasi ke format digital.
· Para pakar industri mengantisipasi
risiko terhadap kualitas media – mayoritas (66%) responden khawatir akan penipuan
iklan dan risiko merek dalam audio digital (55%).
· Para penerbit optimistis perihal
iklan video game, dengan lebih dari sepertiga (34%) mengakui potensi peluang di
tahun depan. Hampir satu dari lima (19%) pakar media berencana untuk
memprioritaskan iklan di lingkungan video game tahun depan.
Tambahan kesimpulan
utama meliputi:
· Meningkatnya permintaan untuk
CTV: Hampir setengah
dari para pakar media (44%) setuju bahwa CTV dan video digital memegang potensi
paling besar untuk inovasi pada tahun mendatang.
· Penargetan kontekstual sebagai solusi
untuk persoalan privasi: Hampir 6 dari 10 responden (58%) akan memprioritaskan penargetan
kontekstual untuk memerangi masalah privasi konsumen dan terhentinya penggunaan
cookie sekaligus tetap menargetkan khalayak yang diinginkan sesuai skala.
· Prioritas seluler terus
berlanjut: Seluler tetap
menjadi prioritas utama bagi hampir setengah dari para pakar media (47%), yang
dapat dipahami mengingat konsumen akan terus menghabiskan lebih dari 4,5 jam setiap
harinya pada perangkat seluler mereka.
Laporan IAS Industry Pulse menyediakan
tren utama dan teknologi baru yang diharapkan untuk membentuk industri
periklanan tahun depan. Melalui kemitraan dengan YouGov, IAS menyurvei lebih
dari 350 pakar media digital termasuk para tenaga profesional iklan digital
yang mewakili merek, lembaga, dan penerbit, serta vendor teknologi iklan.
Integral Ad Science
(IAS) adalah perusahaan terdepan global di bidang kualitas media digital. IAS
menjadikan setiap kesan diperhitungkan, yang memastikan bahwa iklan dapat
dilihat oleh orang yang sebenarnya, di lingkungan yang aman dan sesuai,
mengaktifkan penargetan kontekstual, serta mendorong pengoptimalan jalur
pasokan. Misi kami adalah menjadi tolok ukur global dalam hal kepercayaan dan
transparansi di bidang kualitas media digital untuk merek, penerbit, serta
platform terkemuka di dunia. Kami melakukannya melalui teknologi berbasis data
dengan sinyal dan wawasan aktual yang dapat ditindaklanjuti. Didirikan pada
tahun 2009, IAS bekerja bersama ribuan pengiklan dan penerbit premium terbaik
di seluruh dunia. (Tim Liputan)
Editor : Aan