KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengaturan
Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro menyatakan interkoneksi
kelistrikan di Kalimantan menjadi sebuah solusi untuk memperkuat pasokan
listrik dan meningkatkan efisiensi sektor kelistrikan. Sabtu (10 Desember 2022).PLN: Interkoneksi Kalimantan Solusi Perkuat Pasokan Listrik
"Sejauh ini Kalbar (Kalimantan Barat)
merupakan satu-satunya provinsi yang belum interkoneksi jaringannya dengan
provinsi lainnya di Pulau Kalimantan. Untuk itu, bagaimana secepatnya Kalbar
atau Kalimantan pada umumnya sudah interkoneksi untuk memperkuat pasokan dan
efisiensi," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa interkoneksi Kalimantan
ditargetkan rampung pada 2024-2025. Dengan rampungnya interkoneksi kelistrikan
tersebut maka dari Kalbar hingga Kalimantan Timur termasuk Kalimantan Utara
menjadi satu sistem yang bisa saling menguatkan.
"Kalau satu sistem sumber listrik bisa
dipasok dari mana saja dan tentu bisa membuat lebih efisien karena akan dipilih
dari sumber energi lebih murah termasuk dari pembangkit energi baru
terbarukan," papar Abdul Salam.
Untuk di Kalbar sendiri, lanjutnya, terdapat dua
sistem yakni Khatulistiwa dan Ketapang. Sistem Khatulistiwa menghubungkan
banyak kabupaten dan Sistem Ketapang masih terbatas.
"Untuk interkoneksi nanti, semua dihubungkan
termasuk dari sistem Khatulistiwa maupun Ketapang. Untuk saat ini interkoneksi
menghubungkan sistem Khatulistiwa ke ketapang dan dari Ketapang ke
Kalteng," ucap dia.
Terkait perizinan dalam memasang tapak menara
jaringan, pihaknya sangat didukung oleh pihak terkait. Hal itu karena memang
untuk interkoneksi merupakan program pemerintah pusat untuk menerangi di setiap
wilayah.
"Untuk kawasan hutan dan lainnya yang kita
lalui tentu kita ikuti prosedur yang ada. Itu tidak terlepas dukungan dari
pihak terkait mulai KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
maupun Kementerian ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional)," ucap Abdul Salam. (Tim liputan)
Editor : Aan