KALBARNEWS.CO.ID
(SAMARINDA) - Deputi Kepala Bank Indonesia Kaltim, Hendik Sundaryanto
mengungkapkan, sektor pertambangan dan pemenuhan komoditas pangan masih menjadi
tantangan bagi Pemerintah Provinsi Kaltim dalam upaya memulihkan roda
perekonomian akibat pandemi COVID~19. Kamis (1 Desember 2022).Pertambangan Dan Pangan Tantangan Pemulihan Ekonomi Kaltim
"Pada tahun 2022 ini perekonomian Kaltim
memang sudah mulai pulih, namun kami ingatkan bahwa ada dua tantangan yang
harus dicarikan solusi dan disinergikan bersama," kata Hendik Sundaryanto
Tantangan pertama menurut Hendik yaitu tingginya
ketergantungan Kaltim terhadap sektor pertambangan. Hal ini mengarahkan perekonomian Kaltim menjadi sangat rentan
terhadap dinamika global di tengah ketidakpastian.
Selain itu, permintaan batu bara ke depan akan
semakin melandai seiring dengan adanya berbagai komitmen global dalam rangka
shifting energy ke arah green economy.
Kemudian tantangan kedua, ketergantungan pemenuhan
komoditas pangan dari daerah lain yang menyebabkan gejolak harga pangan.
Lebih lanjut, dapat kita ketahui bersama bahwa
proses pemindahan Ibu Kota Nusantara turut memberikan risiko peningkatan
inflasi, mengingat adanya potensi penambahan jumlah penduduk yang akan
berdampak pada ketercukupan pasokan pangan.
Menurutnya, untuk menjawab tantangan pertama,
salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menjawab isu tingginya
ketergantungan ekonomi Kaltim terhadap ekspor batu bara adalah percepatan dan
perluasan hilirisasi komoditas SDA mentah untuk menjadi lebih bernilai tambah.
Sejalan dengan hal tersebut, BI Kaltim juga terus
mendorong hilirisasi dan penciptaan proyek bernilai tambah tinggi melalui
sinergi dengan Pemda serta pelaku usaha dalam wadah RIRU (Regional Investor
Relation Unit).
Salah satu produk RIRU Kaltim adalah pembuatan
Profiling Investasi Kalimantan Timur (PIKAT) yang bertujuan menjaring berbagai
potensi ekonomi baru non-SDA mentah untuk selanjutnya dibawa ke ajang promosi
skala Internasional.
Tidak hanya mendorong hilirisasi melalui advisory
dan penguatan investasi, kami juga terus bersinergi mengembangkan potensi
sektor pariwisata dan UMKM sebagai sumber perekonomian baru.
Terkait pengembangan pariwisata, BI Kaltim turut
memberikan Bantuan Sosial Bank Indonesia dengan sinergi dan koordinasi bersama
Dinas Pariwisata, menjalankan program multiyears penguatan SDM, kelembagaan dan
UMKM Pariwisata di Kepulauan Derawan selama tiga tahun ini. (Tim liputan)
Editor : Aan