KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bintang Puspayoga mendorong platform penyedia layanan dan kreator berkontribusi
menciptakan lingkungan internet yang positif dan ekosistem dunia digital yang
ramah anak.
Rabu (7 Desember 2022).Penyedia Konten Didorong Bangun Ekosistem Digital Ramah Anak
“Menurut Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, sebesar 25,8 persen pengguna internet adalah anak. Namun sayangnya, keamanan anak di dunia digital saat ini masih memerlukan perhatian kita semua," kata Bintang Puspayoga.
Bintang Puspayoga mengatakan berdasarkan data Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) pada 2021, terdapat 345 anak korban pornografi dan cyber crime, dan sebanyak 19 anak menjadi pelaku pornografi, cyber crime, dan perundungan di dunia maya.
Menteri Bintang menegaskan anak-anak perlu
dibekali kemampuan dan keterampilan dalam memilah informasi di dunia digital.
Hal itu dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang
anak secara optimal dan terlindungi dari berbagai macam bentuk kekerasan,
kejahatan, dan perlakuan salah lainnya yang mereka temui di ranah daring.
Pihaknya mendorong para penyedia platform digital
membangun ekosistem positif di dunia digital yang ramah anak untuk membantu
anak Indonesia dalam memperoleh informasi yang mendukung tumbuh kembang-nya.
Bintang Puspayoga berharap melalui kampanye-kampanye digital yang
peduli terhadap permasalahan sosial dapat mendorong kreator-kreator digital
untuk menghasilkan karya yang inspiratif dan mewujudkan ekosistem digital yang
positif bagi tumbuh kembang anak dan seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada YouTube
Indonesia dan para kreator yang terlibat dalam kampanye kali ini karena kita
memerlukan banyak karya positif di dunia digital untuk dapat menyaingi atau
bahkan mengalahkan berbagai bentuk kekerasan dan kejahatan di dunia digital yang
berdampak negatif bagi anak-anak," kata Bintang Puspayoga.(Tim liputan)
Editor : Aan