Kaban Kesbangpol Kalbar Rawat Keberagaman Untuk Memperkokoh NKRI |
Kegiatan ini diikuti Ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Focus Group Discusion (FGD) ini menghadirkan 3 Narasumber yaitu Ketua I Forum Pembauran Kebangsaan (FPK),
Budiman,S.Sos, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar sekaligus Akademisi di IAIN Pontianak, DR Achmad Jais, M.Pd.I dan Tokoh Agama dan Budaya, Pandita Rolink
Kurniadi Darmara.
Dalam Sambutannya Ketua FPK Kalbar, Rihat Nitsar Silalahi berharap Ketua-ketua RT yang di undang nantinya bisa menjadi role model dari tingkat bawah.
Karena di wilayah kita beraneka ragam baik ras, suku, agama yang bisa saja menimbulkan gesekan.
Ia berharap Melalui pembauran
kebangsaan di harapkan bisa meminimalisir jika ada gesekan- gesekan di masyarakat untuk mewujudkan masyarakat harmonis,
merawat dan memperkokoh bangsa kita.
“Saya titip “forgive dan forget” ini bisa kita jadikan modal untuk RT yang
ada di Kota Pontianak ataupun Kubu raya untuk menciptakan masyarakat yang harmonis
dalam pembauran kebangsaan,” ucap Ketua FPK Kalbar.
Kepala Badan Kesbangpol Kalbar Drs. Hermanus, M.Si dalam arahan kegiatan ini
punya maksud dan tujuan agar Forum Pembauran Kebangsaan menjadi wadah informasi
atau komunikasi dan kerjasama masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang
harmonis.
“Pembauran Kebangsaan bisa di jadikan interaksi antar anggotanya yang
berbeda-beda bahasa,suku,ras, agama melalui interaksi sosial di bidang apapun
baik bidang budaya, seni, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan
memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Drs. Hermanus. M.Si.
Hermanus berharap, untuk RT yang hadir bisa meningkatkan semangat dalam
keberagaman karena perbedaan bukan untuk memperpecah tapi bisa menjadi kekuatan
bangsa. Keberagaman ini harus kita rawat dengan baik dan kita kelola dengan
baik untuk mewujudkan NKRI yang kokoh. Dan RT yang hadir bisa menjadi pelopor,
contoh atau agen-agen di wilayah masing-masing untuk mengajak masyarakat agar
lebih mencintai NKRI. mengajak masyarakat di wilayahnya untuk senantiasa menghargai dan untuk meningkatkan toleransi.
(Tim liputan)
Editor : Aan