KALBARNEWS.CO.ID
(TULUNGAGUNG) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan
bantuan sosial instalasi rumah-sambungan rumah rumah (IRSR) di wilayah
Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Kamis (29 Desember 2022).Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sambungan Listrik Di Tulungagung
Seremoni penyerahan bantuan kelistrikan IRSR serta
pemberian token gratis kepada warga prasejahtera itu secara formal dilakukan
Gubernur Khofifah bertempat di Agrowisata Tugu Park di Desa Tugu Kecamatan
Sendang, Tulungagung.
Hadir dalam seremoni penyerahan bantuan IRSR itu
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo besserta jajaran forkopimda Tulungagung serta
jajaran OPD terkait.
"Di Tulungagung, bantuan diberikan kepada 249
KK yang tersebar di 10 desa yang ada di Kecamatan Sendang. Hari ini kami juga
menyalurkan bantuan token listrik senilai Rp300 ribu untuk warga miskin di 13
desa di Kecamatan Kauman," kata Gubernur Khofifah kepada awak media.
Dalam kesempatan itu, Khofifah meninjau langsung
realisasi bantuan IRSR di dua rumah warga prasejahtera penerima manfaat yang
ada di Desa Tugu.
Khofifah memastikan pemberian bantuan IRSR sudah
tepat sasaran. "Saat ini elektrifikasi di Jawa Timur sudah mencapai 99,39
persen. Kami berharap target elektrifikasi bisa tercapai 100 persen pada 2024
nanti," katanya.
"Saya tadi (katakan) light for 2024, saat ini
kondisi Jatim 99,39 persen, tapi agregat sudah lebih dari 100 persen,"
lanjutnya.
Khofifah meminta pada pada semua pemerintah daerah
di Jatim untuk aktif mendata warganya yang belum teraliri listrik.
Kofifah berharap bantuan listrik bisa membantu
peningkatan di sektor perekonomian dan pendidikan.
Sebab sebelum adanya listrik, anak usia sekolah
hanya bisa belajar pada siang hari, sedang malam hari terkendala tidak adanya
penerangan yang memadai untuk belajar.
Dalam sektor ekonomi, listrik bisa membantu proses
produksi yang membutuhkan peralatan listrik.
"Intinya elektrifikasi bisa meningkatkan
kualitas hidup," katanya.
Senada, General Manager Unit Induk Distribusi
Jatim, Lasiran memastikan saat ini hampir seluruh desa di Jawa Timur sudah
semua rumah teraliri listrik.
Namun, lanjut dia, capaian rumah yang teraliri
listrik tidak bisa 100 persen. Sebab banyak masyarakat yang tinggal di rumah
toko (ruko) yang status instalasi listriknya untuk usaha.
Sedangkan penghitungan rumah yang teraliri listrik
dihitung dari perbandingan KK dan instalasi listrik rumah tangga.(Tim Liputan)
Editor : Aan