KALBARNEWS.CO.ID
(PALANGKARAYA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak
masyarakat meningkatkan ketahanan pangan di daerah itu dengan memanfaatkan
lahan yang tersedia secara optimal.Gubernur Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Tingkatkan Ketahanan Pangan
"Hari ini kami baru saja panen perdana cabai
di lahan pemerintah yang berada di km 38 Tjilik Riwut Palangka Raya. Semoga ini
menjadi dorongan bagi masyarakat tentang pentingnya gerakan tanam pangan
ini," kata Sugianto di Palangka Raya, Selasa (27 Desember 2022).
Sugianto ingin masyarakat menyadari pentingnya
ketahanan pangan, sehingga memanfaatkan lahan sekitarnya yakni dimulai dari
pekarangan dengan menanam tanaman seperti cabai, tomat maupun hortikultura
lainnya.
Dia pun meminta kepada Tim Penggerak PKK dan
lainnya untuk menjadi pemacu semangat dimulainya gerakan mengembangkan budi
daya tanaman pangan di tengah masyarakat, baik berupa tanaman cabai, bawang
merah, serta hortikultura lainnya.
"Saya juga telah menginstruksikan agar Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) untuk mengajak generasi muda
yang ada di SMK hingga perguruan tinggi memanfaatkan peluang pada sektor
pertanian ini," jelasnya.
Kepala TPHP Kalteng Sunarti menambahkan, selain
panen perdana cabai, juga dilaksanakan panen perdana bawang merah di lahan
pemerintah yang ada di km 38 Tjilik Riwut Palangka Raya tersebut.
"Hari ini merupakan panen perdana di sini,
yakni terhadap tanaman cabai dan bawang merah yang ditanam oleh gubernur dan
jajaran beberapa waktu sebelumnya," terangnya.
Melalui gerakan tanam ini, diharapkan hasil yang
didapat turut membantu menekan angka inflasi di daerah, terlebih di masa Hari
Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Hasilnya ini setidaknya bisa membantu dalam
upaya stabilisasi dan ketersediaan pangan di pasaran terutama cabai,"
tuturnya.
Adapun luasan lahan di km 38 tersebut seluruhnya
mencapai sekitar 50 hektare (ha). Baru dibuka sekitar 8 ha yang di antaranya
sudah ditanami cabai seluas 2,5 ha dan bawang merah 1,5 ha.
"Untuk hasil panen di sini, kemarin kami
sudah mencoba, cabainya besar-besar, sekilo kurang lebih sekitar 250
butir," katanya.
Sementara itu Sunarti memaparkan, luasan lahan
secara keseluruhan tersebut sengaja tidak ditanam secara serentak karena ada
beberapa faktor teknis dan lainnya yang menjadi pertimbangan.
Seperti curah hujan yang begitu tinggi dalam
beberapa waktu terakhir, sehingga jika ditanam di hamparan secara luas maka
potensi kegagalan tentu akan ada.
"Juga ditanam dengan per blok, sehingga masa
panen bisa diatur. Misal di blok satu dengan lainnya kita kasih jeda waktu
seminggu atau lainnya," ucapnya.
Selain pengembangan budi daya cabai dan bawang
merah, di lahan tersebut sebagian juga ditanami jagung. Hal ini dikarenakan
jagung memiliki banyak fungsi, salah satunya mengalihkan serangga yang bisa
menyerang tanaman cabai. (Tim Liputan)
Editor : Aan