KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Tim Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI)
bersama dengan Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) melakukan kerja sama dalam
pendanaan Kedaireka tahun 2022 dalam penelitian dan pengembangan
teknologi Oxygen Nanobubble Generator (ONG) untuk budidaya
udang.FT UI Kembangkan Oxygen Nanobubble Generator Untuk Budidaya Udang
“Alat ONG ini mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut pada
air menggunakan bantuan konsentrator oksigen. Konsentrator oksigen ini
digunakan untuk mensuplai oksigen dengan kadar di atas 90 persen dari udara
bebas,” ujar Ketua Tim Peneliti FT UI Dr Ir Tomy Abuzairi ST MSc MT PhD. Rabu (14 Desember 2022).
Kerja sama tersebut dilakukan melalui pendanaan Kedaireka
tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. FT UI
dan NIG mengembangkan integrasi dari mesin oxygen concentrator karya
FT UI serta teknologi unggulan NIG yakni mesin Nanobubble. Untuk melihat
performa dari ONG dalam budidaya perikanan, tim menerapkannya di kolam BRIN
Limnologi yang juga sedang berkolaborasi dengan NIG
Peneliti Pusat Riset Limnologi BRIN Dr Fauzan Ali mengatakan
pihaknya optimistis kerja sama itu dapat meningkatkan budidaya perikanan di
Indonesia. Fauzan memiliki riwayat di bidang perikanan dengan menghasilkan
tujuh paten dan paten sederhana.
Teknologi ONG mampu menghasilkan gelembung oksigen hingga
ukuran <100 nm. Gelembung oksigen dalam ukuran nano memiliki kestabilan yang
lebih baik dibanding ukuran makro. Input gas oksigen pada alat ONG ini
dihasilkan dari alat oxygen concentrator dengan kemurnian lebih dari 90 persen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air yang kaya oksigen dapat mencegah
penyakit yang dapat mengganggu proses budidaya udang serta penerapan pada
budidaya vannamei di kolam binaan NIG menunjukkan peningkatan hasil panen
hingga dua kali lipat.
Saat ini Nanobubble Generator telah diproduksi dan
dipasarkan yang diaplikasikan dalam budidaya tambak udang untuk meningkatkan
kelarutan gas oksigen di dalam air dan menjaga kestabilan kandungan oksigen
dalam waktu yang lama dibandingkan dengan aerator konvensional. Ukuran
gelembung pada skala nano dapat meningkatkan luas permukaan kontak.
"Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas hidup ikan dan udang
di tambak dan meningkatkan hasil panen,” kata Komisaris Utama NIG Prof Dr
Nurul Taufiqu Rahman MEng. (Tim Liputan)
Editor : Aan