KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika
Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi mengatakan program Digital
Leadership Academy (DLA) 2022 mendorong transformasi digital baik di sektor
privat maupun publik.DLA Kemenkominfo 2022 Pacu Transformasi Digital Sektor Privat & Publik
"Di era transformasi digital ini mau tidak
mau sektor publik maupun sektor privat harus memperkuat SDM di bidang
digital," ujar Dedy dalam acara Gala Dinner Alumni Digital Leadership
Academy 2022 di Jakarta, Rabu malam. (28 Desember 2022).
Dedy mengatakan di era transformasi digital,
diperlukan pemimpin-pemimpin baik di sektor privat maupun publik yang cakap
digital sehingga bisa adaptif di era perubahan zaman saat ini.
Hadirnya program Digital Leadership Academy 2022,
kata dia, untuk memfasilitasi hal tersebut.
Dalam program DLA tahun ini, Kementerian Kominfo
bekerja sama dengan delapan universitas ternama dunia seperti, Harvard Kennedy
School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua
University, Imperial College London, Cornell University, Massachusetts
Institute of Technology, dan Cambridge University.
Melalui kerja sama dengan perguruan tinggi ternama
tersebut, diharapkan para pemimpin yang mengikuti program bisa memperoleh
pengetahuan yang mumpuni tentang transformasi digital dan dapat diterapkan di
institusi mereka masing-masing.
"Diharapkan dengan menjalin kerjasama dengan
universitas yang berkualitas tinggi itu kita bisa mendapatkan pengetahuan yang
mumpuni bagaimana para pemimpin era digital ini bisa melakukan
perubahan-perubahan di institusinya masing-masing," kata Deddy.
Lebih lanjut Dedy menambahkan di tengah situasi
global yang serba kompleks dan diiringi oleh perubahan yang cepat, sangat
dibutuhkan para pemimpin yang adaptif untuk bisa memanfaatkan peluang-peluang
yang ada.
"Karena kalau kita tidak adaptif maka kita
akan Tertinggal dari negara-negara lain," kata dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Kominfo Baso Saleh mengatakan bahwa
program Digital Leadership Academy disiapkan tidak hanya untuk memberikan
wawasan atau pengetahuan bagi para peserta, tetapi juga diharapkan menjadi
salah satu motor penggerak percepatan transformasi digital, baik di level
Kementerian, lembaga, maupun pemerintahan provinsi, kabupaten, dan kota
"Mudah-mudahan karena bapak Ibu sebagai
pemimpin baik di pemerintahan maupun di sektor privat juga bisa melahirkan
kebijakan-kebijakan untuk pengembangan, percepatan, di samping transformasi
digital juga peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dari aspek ekonomi
digital yang tentu saja inklusif, berkelanjutan, dan juga pemberdayaan,"
kata dia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (Kabalitbang SDM) Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyebut
program DLA 2022 diikuti oleh 550 peserta, di mana 94 persen di antaranya
dinyatakan lulus.
Adapun para peserta berasal dari pimpinan
eksekutif perusahaan swasta hingga para pembuat kebijakan publik.
Sejak 2019, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM
Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan program pelatihan digital bagi
pemimpin baik dari sektor publik maupun sektor privat yang berpengaruh pada
pembuatan regulasi dan keputusan penting.
Program ini berbentuk kelas kilat dengan durasi
pelatihan rata-rata tiga minggu, dalam kelas itu para peserta akan mendapatkan
pembekalan substantif, pelatih, pembuatan rancangan kerja, hingga rencana aksi
berupa implementasi digital terkait kepemimpinan serta pengambilan keputusan.
Pelaksanaan pelatihan program DLA tahun ini
dimulai pada Juli sampai September 2022.
Diharapkan dengan masifnya program pelatihan untuk
para talenta digital, Indonesia bisa mewujudkan visinya menjadi bangsa digital
atau digital nations yang bersaing di tingkat global. (Tim Liputan)
Editor
: Aan