KALBARNEWS.CO.ID
(MAGELANG) - Sebanyak 264 kerajaan dan lembaga adat yang tergabung dalam
Masyarakat Adat Nusantara mengikuti Festival Adat Budaya Nusantara II yang
berlangsung 9 sampai 10 Desember 2022 di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Jumat (9 Desember 2022)264 Kerajaan Dan Lembaga Adat Ikuti Festival Adat Budaya Nusantara II
"Tujuan dari festival ini memang khusus hanya
untuk silaturahmi, karena memang di festival ini kami bisa berkumpul, saling
tukar pikiran," kata Ketua Dewan Pendiri Masyarakat Adat Nusantara (Matra) KGPAA
Mangku Alam II.
Ia menuturkan, Festival Adat Budaya Nusantara II
mencakup acara deklarasi nasional para raja, sultan, dan pemangku adat di
Nusantara untuk melestarikan adat dan budaya, mencegah konflik, dan
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Mangku Alam, Borobudur dipilih sebagai
lokasi festival karena Matra pertama kali dideklarasikan di kompleks candi
tersebut.
"Kenapa waktu deklarasi Matra memilih
Borobudur, karena ini sebuah kebanggaan kita. Matra tidak suka membuat
acara-acara yang sifatnya adat yang sakral itu di hotel. Kami selalu berusaha
(mengadakannya) di sebuah tempat peninggalan bersejarah," katanya.
Ia mengatakan bahwa di sela Festival Adat Budaya
Nusantara II juga dilakukan pemberian gelar atau kekancingan kepada puluhan sentono dalem dari Praja Mangku Alam.
"Mereka yang mendapat kekancingan dari Praja Mangku Alam selain yang memiliki trah, orang
umum pun boleh kalau memang niatnya ingin melestarikan budaya dan ingin
mengabdi kepada Mangkualaman," katanya.
"Mereka bebas untuk bergabung dengan
Mangkualaman dengan catatan bisa menjaga nama baik Raja Mangku Alam. Jika tidak
bisa menjaga nama baik akan kami copot kembali gelarnya," ia menambahkan.
Penerima gelar dari Praja Mangku Alam
antara lain Kartika Oman, yang mendapat undangan dari keluarga KGPAA Mangku
Alam untuk menerima kekancingan.
"Alhamdulillah saya telah mendapatkan kekancingan ini. Sebenarnya dari tahun 2018 penobatannya di
Yogyakarta, kali ini untuk penghargaannya," kata Kartika.
"Meskipun telah menjadi tour leader (pemimpin tur) internasional, 23 tahun menjelajahi
dunia, tetapi saya tetap membawa kultur dan budaya Indonesia," ia
menambahkan.
(Tim liputan)
Editor : Aan