KALBARNEWS.CO.ID (SEOUL) -- Math Alive, program belajar
digital untuk mata pelajaran matematika tingkat sekolah dasar yang dikembangkan
secara independen oleh Visang, perusahaan pendidikan internasional, akan
meluncurkan AllviA Edu. Senin (9
November 2022)
Visang Luncurkan Program Belajar Digital
Program
belajar baru yang membantu anak-anak mengembangkan pola pikir matematis dan
keahlian komunikasi dengan sarana belajar digital dan konten interaktif
Menyediakan
rangkaian instruksi belajar yang berbasiskan riset, serta mengacu pada keahlian
dan konsep matematika "Quantile® Framework for
Mathematics" yang dikembangkan MetaMetrics®
Math Alive adalah program belajar
matematika yang bertaraf internasional. Math Alive memadukan konten belajar
sekolah dasar untuk siswa taman kanak-kanak hingga siswa kelas lima dengan
platform teknologi pendidikan (adtech). Lebih lagi, Math Alive, didesain
agar dapat diterapkan di seluruh dunia, dikembangkan untuk memenuhi standar
prestasi akademik Common Core State Standards (CCSS), kurikulum biasa di
Amerika yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Program ini tersedia sebagai kelas interaktif yang
menghubungkan electronic board milik guru dengan komputer
tablet milik siswa. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep matematika
secara intuitif. Math Alive berkontribusi terhadap perkembangan siswa dan guru,
sebab tak hanya meningkatkan konsentrasi siswa, namun juga interaksi guru dan
pelajar.
Siswa dapat mengembangkan keahlian berpikir matematika, serta memahami konsep matematika yang bersifat abstrak sekaligus mempelajari konsep belajar inti dengan memakai 300 sarana belajar yang berbeda-beda.
Secara
khusus, lewat pemecahan masalah yang dirancang sesuai kebutuhan, serta
portofolio soal latihan yang menggabungkan metode belajar metakognitif dan
teknologi kecerdasan buatan (AI). Maka, anak-anak terbantu mengembangkan
keahlian untuk memahami konsep matematika dalam bahasa mereka sendiri sehingga
matematika menjadi lebih menyenangkan. Karena menerapkan kelas yang
berorientasi pada aktivitas dan mengikuti standar prestasi dunia, para siswa
yang kesulitan menguasai matematika dapat mempelajarinya dengan mudah, terlepas
dari kewarganegaraan mereka.
Lebih penting lagi, dengan memperkenalkan Quantile
Framework, sistem pengukuran ilmiah yang menunjukkan tingkat kesulitan
relatif untuk keahlian dan konsep matematika, instruksi belajar tidak lagi
mengandalkan spekulasi (guesswork), sebab sistem ini menggambarkan
keahlian dan konsep mana yang telah dipelajari dan siap dipelajari siswa.
WooKun Hur, Head, Visang's Global Company Group,
berkata, "Bahkan, sebelum produk ini dikembangkan, kami telah memperoleh
kerja sama ekspor dengan penyedia layanan pendidikan di Vietnam, dan kami
tengah mempersiapkan peluncurannya di negara tersebut. Mengingat matematika
termasuk mata pelajaran yang memiliki banyak kesamaan unsur di berbagai negara,
maka matematika memiliki skalabilitas yang tinggi dibandingkan mata pelajaran
lain. Target kami, Math Alive dapat dijual di pasar luar negeri pada masa
mendatang." (Tim Liputan).
Editor : Aan