![]() |
| Makam Juang Mandor Di Kabupaten Landak Kalimantan Barat |
Hal tersebut
disampaikan Ketua Umum PMP Kalimantan Barat, H Sukiryanto ketika dihubungi
melalui selulernya, Ia mengatakan hal ini adalah untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan
para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia, puncaknya pada peristiwa heroik di Surabaya tahun 1945
banyak korban yang berjatuhan.
“Hal itu juga terjadi di Kalimantan Barat
dan semua terekam dalam sejarah sebagai bukti sejarahnya adalah Makam Juang
Mandor ini, banyak Tokoh di Kalimantan Barat ini yang kemudian mejadi Korban,”
ungkapnya.
Untuk itu sebagai upaya mengenang
jasa-jasa para pahlawan tersebut Perkumpulan
Merah Putih (PMP) sebagai organisasi lintas etnis di Kalimantan Barat melakukan
ziarah yang akan diikuti oleh Ketua-ketua Organisasi, Paguyuban, Perkumpulan
Etnis di Kalbar.
Untuk
mempersiapkan hal tersebut Pengurus PMP Kalbar kemudian melakukan persiapan dan
mengunjungi Juru Kunci Makam Juang Mandor di Kabupaten Landak yang saat ini
dipercayakan kepada Unca Suherman.
Ketika
ditemui perwakilan Pengurus Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kalimantan Barat,
Juru Kunci Makam Juang Mandor ini menyambut dengan sangat baik dan
mengapresiasi inisiasi PMP Kalbar ini.
“Saya sangat
menyambut baik inisiasi Perkumpulan Merah Putih (PMP) ini, Merah Putih adalah Sangsaka
kita, dari semua etnis baik dari Etnis Batak, Jawa, Sunda, Dayak, Madura dan 24
Etnis ini benderanya sama Bendera Merah Putih mari kita jaga persatuan dan
kesatuan dibawah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Unca
Suherman.
Sebagai Juru
Kunci Makam Juang Mandor ini, Unca Suherman mengakui banyak mengalami hal-hal
yang berkaitan dengan sejarah para pejuang
dari Kalimantan Barat yang kemudian menjadi korban di Makam Juang Mandor ini.
“Dengan niat
baik dari PMP Kalbar ini saya sangat bangga karena dengan begini anak cucu kita
nanti mengerti bagaimana jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir
penjajah dari bumi Indonesia khususnya di Kalimantan Barat ini,” tambahnya
lagi.
Pensiunan ASN
di Dinas Kesehatan yang kemudian menjadi Juru Kunci Makam Juang Mandor ini juga
mendorong pemerintah kembali menghidupkan pendidikan Moral Pancasila kepada generasi
muda saat ini, dengan demikian bisa menjaga serta mengetahui sejarah Negara ini
dan bisa mengikuti Moral Pancasila.
“Sesuai dengan
nama PMP ini saya jadi teringat dengan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang
dulu menjadi bahan pembelajaran di sekolah, saya rasa ini perlu dihidupkan
kembali, sesuai singkatan dari Perkumpulan Merah Putih (PMP) ini,”
ujarnya.
Unca Suherman mengungkapkan bahwa “Bangsa Yang besar, adalah Bangsa
yang menghormati jasa para pahlawannya” untuk
itu Ia mengajak sebagai generasi penerus bangsa harus bisa meneladani
semangat dan nilai kepahlawanan dengan menjadikan pahlawan sebagai panutan.
(tim liputan).
Editor : Heri
