KALBARNEWS.CO.ID (SINGAPURA) -- Pada 5 November, pameran Doraemon
pertama di luar Jepang, dipersembahkan oleh LEYOUKI serta didukung NMS dan DFW
Creative Pte. Ltd., menampilkan salah satu karakter asal Jepang yang paling
digemari dalam bentuk manga, dan kisahnya yang menyentuh penggemar
secara lintasgenerasi di seluruh dunia. Pameran yang digelar di sejumlah lokasi
ini mengeksplorasi masa lalu, masa kini, dan masa depan Doraemon lewat
pergelaran seni kontemporer, pameran yang memperlihatkan gambar dan sketsa
asli Fujiko F. Fujio, kafe bertema Doraemon, serta suvenir edisi terbatas
yang mengajak pengunjung menciptakan kenangan baru bersama karakter manga Jepang
yang ikonis tersebut. Minggu (6 November 2022)Nostalgia Bersama Doraemon di "Doraemon Exhibition" Pertama Digelar Di Luar Jepang
Kisah masa lalu dan masa depan, Anda dapat
mengeksplorasi kisah Doraemon yang selalu digemari oleh banyak orang di seluruh
dunia lewat pameran ilustrasi "manga" orisinal, karya seni
kontemporer, serta kuliner bertema khusus dan suvenir
Banyak orang tumbuh besar bersama Doraemon dan masih
menggemarinya. "Kami merayakan karakter yang sangat dicintai secara
lintaswilayah dan lintasgenerasi ini lewat "The Doraemon Exhibition"
yang pertama di Singapura. Kami berharap, pengunjung terinspirasi untuk
mengawali perjalanan kreatifnya sendiri ketika bernostalgia bersama
Doremon," ujar Yuki Imamura, Director, LEYOUKI.
Mengenang asal mula Manga Doraemon
"The Doraemon Exhibition" akan menampilkan asal mula
Doraemon sebagai karakter utama serial manga Jepang yang
berawal pada Desember 1969. Setelah Doraemon tampil dalam format anime dan
film, Fujiko F. Fujio, nama pena artis manga asal Jepang
Hiroshi Fujimoto, semakin terkenal.
Pameran di Singapura ini juga menghadirkan sesi pameran
eksklusif yang berjudul MANGA DORAEMON Original Drawings Exhibition,
terdiri atas lebih dari 70 gambar dan sketsa mendiang Fujimoto. Untuk pertama
kalinya, ilustrasi inventif dan karya awal dari kreator Doraemon diperlihatkan
di luar Jepang.
Karya
ilustrasi ini akan membawa pengunjung mengenang asal mula Doraemon dan para
sahabatnya, serta kisah di balik beberapa barang ajaib Doraemon, seperti
"Roti Pengingat" (Memory Bread) dan "Cermin
Pembohong" (Lying Mirror). Pengunjung juga dapat melihat reproduksi
dari meja Fujimoto yang berada di ruang kerjanya, tempat dia membuat banyak
gambar Doraemon, dilengkapi alat gambar, serta buku dan boneka.
Doraemon menginspirasi berbagai generasi artis manga
The Doraemon Exhibition pertama
kali digelar pada 2002, dan edisi berikutnya diadakan pada 2017 di Jepang. Sesi
pameran berjudul Create Your Own Original Dorae
Dua artis Singapura juga diminta untuk menciptakan Doraemon
di pameran edisi Singapura ini. Patung buatan Jahan Loh, "My Journey with Doraemon", mengeksplorasi perjalanan dan
destinasi antargalaksi. Dia menampilkan imajinasinya lewat salah satu alat
ajaib Doraemon yang memanfaatkan seni, sains, dan teknologi untuk menjajaki
masa lalu, masa kini, dan masa depan. Karya kedua, "IMAGINE", dari
fotografer Singapura Leslie Kee, menampilkan koleksi Musim Gugur 2022 Thom
Browne, serta sembilan model dari berbagai latar belakang. Seperti Doraemon,
potret bernuansa biru tersebut mengapresiasi kecantikan dan keseriusan rona
kulit.
Menghibur
keluarga, penggemar muda dan tua
Bertepatan dengan dua pameran ini, pengunjung juga dapat
berkunjung ke kafe bertema Doraemon di Basement Gallery Foyer yang
terwujud lewat kolaborasi dengan Toraya, produsen wagashi (makanan
tradisional Jepang yang bercita rasa manis) ternama yang memiliki sejarah
hampir 500 tahun.
Bagi pengunjung yang ingin membawa pulang suvenir pameran,
suvenir Doraemon eksklusif tersedia dari The Doraemon Exhibition dan
Fujiko F Fujio Museum, serta barang-barang koleksi eksklusif
Doraemon. Sederet barang ini termasuk tote bag, cangkir, dan alat
tulis.
Doraemon Exhibition Singapore 2022 dibuka bagi publik
dari 5 November 2022 hingga 5 Februari 2023, dari pukul 10 pagi
hingga 7 sore setiap hari, dan kunjungan terakhir dapat dilakukan pada pukul
6.30 sore. Pameran ini dipersembahkan oleh LEYOUKI, serta didukung
National Museum of Singapore
Editor : Aan