KALBARNEWS.CO.ID (BEIJING) -- CCTV Video News Agency (CCTV+) dan China International Press
Communication Center (CIPCC) menggelar "Global Media Workshop" di Beijing, Rabu lalu, guna meningkatkan pemahaman bersama (mutual understanding) antara media
Tiongkok dan asing. Jumat (4 November 2022)
CCTV+, CIPCC Gelar "Global Media Workshop
Acara ini, mengangkat tema "New
Journey to Modernization, New Chapter of Cooperation", mempertemukan 100
perwakilan media di 40 negara dan wilayah.
"Kunjungan ke Tiongkok membuka
perspektif kami, dan menjadi sarana yang baik untuk mempelajari sosok Tiongkok
yang sesungguhnya. Kami juga dapat membagikan metode dan praktik yang dijalankan
Tiongkok kepada negara lain lewat media," ujar Ahmed Mohamed
Saadeldin, Pembaca Berita Neil TV, Mesir, ketika berbagi pengalaman
tentang acara tersebut.
Teng Yunping, President,
CCTV+, menyapa pers global dengan hangat saat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, sebagai bagian penting dari China Media Group (CMG), CCTV+ berperan
penting memublikasikan makna penting dari Kongres Nasional CPC Ke-20. Dia juga
ingin terus berkolaborasi dengan mitra media di seluruh dunia, melengkapi
keunggulan masing-masing, serta mengupayakan perkembangan bersama pada masa
mendatang.
"Acara ini menjadi sarana
berbagi pengalaman bagi kedua pihak (CCTV+ dan the CIPCC), serta platform yang
mempererat kerja sama dan komunikasi dalam pemberitaan kegiatan penting,"
kata Yu Lei, Director, CIPCC, di acara ini.
Di Sesi Studi Kasus, 14 perwakilan
media berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam pemberitaan di Tiongkok.
Beberapa perwakilan media mengungkap, negara Barat memiliki perspektif sendiri,
namun beberapa perwakilan media mencatat bahwa negara Barat kemungkinan
memiliki pemahaman yang keliru atau membuat pemberitaan yang simpang siur
tentang Tiongkok.
"Pemberitaan yang faktual adalah
tanggung jawab yang dipegang seorang wartawan sepanjang kariernya," kata
Ruslan Kenjaev, Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar Narodnoe
Slovo (People's Word), Uzbekistan.
"Kami adalah masyarakat yang
independen. Kami selalu memiliki penilaian sendiri. Maka, kami harus menjamin
kebenaran dan objektivitas pemberitaan, serta menampilkan sosok Tiongkok yang
sesungguhnya kepada audiens," jelas Francisca Martinez Mateo,
Reporter Canal 6 TV, Meksiko.
Setelah mendengar pidato Presiden Xi
Jinping di Kongres Nasional CPC Ke-20 yang mengulas perubahan besar dalam
pembangunan Tiongkok, reporter asing yang mengikuti acara ini berkata, mereka
semakin memahami tata kelola, rencana, dan strategi pemerintah Tiongkok pada
periode lima tahun mendatang. Pengalaman tersebut kelak membantu mereka ketika
menyusun pemberitaan yang lebih akurat dan produk media untuk dunia.
Menurut Tristan Duterte Nodalo dari
CNN Philippines, setelah modernisasi jurnalisme dan pendekatan digital,
jurnalis kini lebih mampu membuat dan membagikan kisah yang semakin baik bagi
dunia. (Tim Liputan)
Editor : Aan