KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Direksi Bank
Tabungan Negara atau BTN (Persero) Tbk menargetkan meraih izin prinsip kredit
pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp1,5 triliun selama pameran properti Indonesia
Properti Expo (IPEX) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) pada 19-27
November 2022. Minggu (20 November 2022)BTN Targetkan Raih KPR Senilai Rp1,5 Triliun Pada Ajang IPEX 2022
"Saya kira bisa Rp1,5 triliun dengan rincian
KPR non subsidi Rp900 miliar, KPR subsidi Rp300 miliar, dan KPR syariah Rp300
miliar," kata Direktur Utama PT BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangan
tertulis di Jakarta, Minggu.
Haru mengatakan dalam upaya mencapai target
tersebut, perseroan juga memberikan bunga 2,47 persen untuk tahun pertama bagi
pengunjung IPEX 2022 ditambah bebas biaya provisi, administrasi, dan appraisal.
Haru menuturkan pelaksanaan Pameran IPEX yang
sudah 24 kali digelar ini merupakan salah satu wujud komitmen BTN memaksimalkan
potensi yang ada untuk mendukung penyediaan perumahan layak bagi masyarakat.
“Kami menyadari bahwa untuk menyelesaikan beberapa
hal terkait perumahan di Indonesia dibutuhkan kerja sama dengan asosiasi
pengembang dan regulator yang salah satunya adalah dengan menggelar ajang IPEX
ini,” ucap Haru.
Menurut Haru, IPEX 2022 diikuti 42 pengembang yang
terdiri dari 32 pengembang proyek perumahan non subsidi, 10 pengembang
perumahan subsidi dan 5 produk pendukung.
"Adapun dalam ajang ini ada sekitar 325
proyek perumahan yang dipamerkan. Ada beberapa proyek perumahan berlokasi di
luar kota seperti di Bandung dan Surabaya. Serta lokasi lokasi strategis sesuai
arahan Menteri BUMN RI yaitu hunian berbasis transit (transit oriented developement/ TOD),” tutur Haru.
Lebih lanjut, Haru mengungkapkan Indonesia
berharap untuk dapat memenuhi target zero backlog kepenghunian perumahan (home inhabited 100 persen) dan backlog kepemilikan rumah mencapai 91persen (home
ownership) pada 2045.
Hal ini tentunya merupakan tugas yang cukup
menantang namun dengan dukungan pemerintah melalui Kementerian BUMN,
Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan dan Kementerian ATR/BPN, Bank BTN siap untuk
menjadi poros penggerak Program Perumahan Nasional di Indonesia, jelas Haru.
Terkait hal itu, ungkap Haru, BTN sudah menyiapkan
sejumlah langkah strategi meliputi optimalisasi sumber likuiditas program
perumahan yang lebih berkesinambungan.
Berikutnya, memastikan ketersediaan pasokan rumah
dengan mendorong penyediaan menuju rumah susun di perkotaan. Langkah
selanjutnya mengembangkan program pembiayaan yang terjangkau bagi seluruh
kelompok masyarakat. Terakhir, meningkatkan kolaborasi yang efektif pada
pengembangan ekosistem perumahan di Indonesia.
Bank BTN, tegas Haru, sangat mengapresiasi
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR,
Kementerian Keuangan serta Kementerian ATR/BPN yang sangat mendukung perseroan
untuk berperan sebagai lokomotif penyaluran perumahan di Indonesia.
"Kami akan terus melakukan transformasi
dengan menjalankan berbagai inisiatif strategis yang dapat meningkatkan
kontribusi dalam memfasilitasi kebutuhan hunian bagi masyarakat," ucap
Haru.
Sedangkan, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan
Suprijanto menyebutkan kolaborasi aktif di antara pemangku kepentingan atau
pengembang dan perbankan, penting untuk terus terjalin dengan baik demi
mereduksi angka backlog rumah yang telah mencapai 12,7 juta.
Angka ini akan terus bertambah, seiring kebutuhan
rumah per tahun yang mencapai satu juta unit. Sementara pembangunan rumah yang
dapat dipenuhi hanya sekitar 200 hingga 300 ribu unit per tahun.(Tim liputan)
Editor : Aan