KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Bali Compendium atau Kompendium Bali menjadi salah satu
dokumen resmi hasil kelompok kerja pertemuan tingkat menteri yang dimasukkan
dalam Leader’s Declaration G20 atau Deklarasi Bali dari KTT G20 di Bali
15-16 November 2022.
Jumat (18 November 2022).Bali Compendium Masuk Deklarasi Bali G20
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku bangga atas apresiasi yang
diberikan oleh seluruh negara G20 terhadap penyusunan Kompendium Bali ini.
Menurut dia, dengan adanya Kompendium Bali, maka
setiap anggota G20 dapat menentukan arah kebijakan investasi negaranya
masing-masing berdasarkan keunggulan komparatifnya, termasuk Indonesia, dan
tidak diperbolehkan melakukan intervensi antar negara.
"Alhamdulillah, apa yang kita perjuangkan
dalam pertemuan tingkat Menteri G20 bulan September lalu secara resmi menjadi
bagian dari Leader’s Declaration G20. Ini merupakan langkah awal yang baik bagi
Indonesia. Mulai saat ini, tidak boleh ada negara yang merasa lebih berhak dari
negara lainnya. Semua sama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi,"
ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Kompendium Bali sendiri merupakan salah satu hasil
kesepakatan dalam klaster investasi pada saat pertemuan tingkat Menteri G20
atau Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang berlangsung pada 22-23 September 2022 lalu
di Nusa Dua, Bali.
Lebih lanjut, Bahlil juga menyampaikan bahwa salah
satu poin dalam Deklarasi Bali memuat tentang pentingnya mendorong nilai tambah
melalui investasi yang berkelanjutan dan inklusif di sektor-sektor dengan
produktivitas tinggi, seperti hilirisasi industri, perdagangan barang dan jasa
secara digital, serta mendorong kolaborasi antara investor asing dengan
perusahaan dalam negeri, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM).
"Awalnya, belum ada kesepahaman terkait
pentingnya hilirisasi dan keterlibatan pengusaha daerah dan UMKM. Kesepakatan
ini melalui perdebatan panjang yang tidak mudah. Tapi saya bersyukur ini
berhasil kita perjuangkan. Kita tahu bahwa hilirisasi merupakan salah satu
instrumen penting untuk menuju negara maju. Saya optimis Indonesia bisa,"
ucap Bahlil.
Sama hal nya dengan hilirisasi, Bahlil mengaku
cukup terkejut ketika mengetahui bahwa tidak semua negara G20 sepakat mengenai
pentingnya kolaborasi dengan pengusaha daerah.
Sampai akhirnya, pada TIIMM G20 September lalu,
Indonesia bisa meyakinkan pentingnya investasi yang masuk melibatkan pengusaha
daerah, UMKM, dan masyarakat setempat sebagai subjek pembangunan investasi tersebut.
G20 Bali
Leader’s Declaration secara resmi telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada
Rabu (16/11) sebagai hasil dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
G20 di Bali.
Dalam dokumen tersebut, terdapat 52 poin yang
disepakati para pemimpin negara G20, salah satunya mengenai kebijakan makro
ekonomi dalam menghadapi situasi krisis dunia (Tim Liputan)
Editor : Aan