KALBARNEWS.CO.ID
(BEIJING) -- Ketika kita menemukan diri
dikelilingi oleh semakin banyak iklan untuk merek desainer dan tas tangan
mahal, kita sering bertanya: "Apa itu fashion sebenarnya?" Kota
Ningbo di Tiongkok telah menemukan jawaban yang berbeda melalui mendesain ulang
lingkungan kota dan industri fashionnya. Kamis
(3 November 2022)
Bagaimana Ningbo Mendefinisikan Ulang Fashion?
Terletak di Provinsi Zhejiang bagian
tenggara Tiongkok, kota Ningbo secara historis menjadi pusat penting
untuk perdagangan internasional selama lebih dari seribu tahun. Sebagai titik
awal Jalur Sutra Maritim, kota pantai ini merupakan kota pertama di Tiongkok
yang membuat pakaian gaya barat pada abad ke-19.
Sebagai salah satu produsen pakaian
terbesar di dunia, kota Ningbo merupakan rumah bagi banyak perusahaan
fashion dan tempat menyelenggarakan festival fashion internasional tahunan.
Tetapi industri
fashion Ningbo tidak terbatas pada pakaian dan "gaya" dalam
pengertian tradisional. Dari membenahi arsitektur kota hingga menunggangi ombak
di sisi pantai, Ningbo telah menjadikan budaya fashionnya sebagai
tema kota. Proyek seperti "pembaruan kota" mengubah reruntuhan kota
menjadi komunitas yang segar dan ramai, dipulihkan dengan energi dan tujuan
baru.
Hampir 2.000 kilometer garis pantai,
lebih dari 600 pulau, dan beberapa perairan biru yang indah juga
menjadikan Ningbo lokasi yang luar biasa untuk berperahu, berlayar,
kayak, dan olahraga air lainnya. Kota ini telah menjadi tempat utama untuk
banyak acara olahraga internasional, seperti kompetisi berlayar untuk Asian
Games.
Pembawa acara video Amerika Jack
Klumpp melakukan perjalanan ke Ningbo untuk menjelajahi budaya
fashion yang terus berkembang. Dia membuat T-shirt sendiri di salah satu
perusahaan desain terbesar di Ningbo, mengunjungi komunitas yang diubah
dari pabrik terbengkalai dan naik perahu bersama seorang pelaut berpengalaman
dari Inggris. Bagaimana kepribadian yang unik dan gaya hidup yang beragam
membuat Ningbo istimewa? Bagaimana Ningbo terus memperbaharui dan
mengembangkan dirinya? (Tim Liputan)
Editor : Aan