KALBARNEWS.CO.ID (CHANGSHA) -- SANY Heavy Industry ("SANY"), perusahaan
terkemuka yang memproduksi alat berat premium, kini memiliki dua pabrik yang
tersertifikasi lighthouse sebagai
bagian dari Global
Lighthouse Network (GLN) World Economic Forum (WEF). Pabrik No.18 di Changsha menjadi fasilitas produksi kedua yang
tersertifikasi sebagai Lighthouse Factory di industri alat berat dunia setelah pabrik alat bor
SANY di Beijing. Rabu (19 Oktober 2022). World Economic Forum Cantumkan Pabrik Kedua SANY Dalam Daftar "Global Lighthouse Network"
GLN, disusun lewat kolaborasi dengan McKinsey, memuat
daftar Lighthouse Factories di seluruh dunia. Pabrik yang
tercantum dalam daftar ini merupakan pionir manufaktur digital dan Globalisasi
4.0, serta mencerminkan intelligent manufacturing (IM) dan
digitalisasi terbaik.
Demi mengatasi tantangan fluktuasi siklus di pasar alat
berat, dan produksi komponen alat berat yang beraneka ragam namun bervolume
kecil, SANY sepenuhnya mengandalkan sistem produksi fleksibel dan otomatis,
kecerdasan buatan (AI) dan solusi IoT berskala luas. Maka, SANY pun membangun
sistem produksi digital dan fleksibel di segmen alat berat di Pabrik No.18
tersebut. Peningkatan yang diperoleh SANY tergolong signifikan, seperti produktivitas
yang melesat 98%, serta penghematan biaya manufaktur unit sebesar 29%.
"Hanya ada dua Lighthouse Factories di
industri alat berat dunia, dan keduanya dimiliki SANY. Sertifikasi kedua ini
menjadi pengakuan atas keahlian kami, serta mencerminkan pencapaian besar kami
dalam manufaktur canggih dan transformasi digital," Xiang Wenbo, Chairman,
SANY Heavy Industry.
Juli ini, SANYU tercantum dalam daftar "50 Smartest
Companies" yang dirilis MIT Technology Review, sedangkan, Pabrik No.18
milik SANY meraih gelar Lighthouse Factory "terpintar"
di segmen alat berat:
• Pabrik seluas 100.000 meter persegi ini
memproduksi pump truck, trailer pump, dan truck-mounted
pump. Di sisi lain, produk-produk ini memiliki pangsa pasar tertinggi di
dunia selama beberapa tahun berturut-turut.
• Sembilan proses manufaktur utama di pabrik ini,
dan 32 skenario produksi yang biasa dilakukan, telah sepenuhnya mencapai
otomatisasi.
• Setiap produk pump yang
diproduksi pabrik ini memiliki "kartu identitas" mulai dari awal
produksi hingga seluruh proses produksi. Pabrik ini pun mencapai seluruh
unsur intelligent manufacturing.
• Semua proses pemotongan dan pemilahan pelat baja
diselesaikan oleh robot AI dengan visualisasi 3D sehingga meningkatkan akurasi
hingga 1mm, mempersingkat waktu kerja hingga 60%, serta mengurangi limbah
material hampir setengahnya.
• 1.540 sensor dan 200 robot yang sepenuhnya
berjejaring digunakan di seluruh pabrik ini, serta menghasilkan lebih dari
30TB big data setiap hari.
• Dengan teknologi arc tracking, pump
truck turntable sepanjang 3,7meter dan berbobot 2,6 ton
mewujudkan fixture-free gripping dan welding untuk
pertama kalinya di industri.
SANY telah berinvestasi senilai RMB 500 juta
(US$ 69,53 juta) dan secara inovatif membuat terobosan dalam 55 teknologi
inti sejak Pabrik Changsha 18 rampung pada 2020.
Transformasi IM di Pabrik Changsha 18 pun meningkatkan
kapasitas produksi hingga 123%, efisiensi tenaga kerja hingga 98%, serta
tingkat otomatisasi hingga 76%. Pabrik ini juga mampu memproduksi 263 SKU. Pada
2021, nilai produksi per kapita dari pabrik ini mencapai RMB
14,7113 juta (US$ 2,05 juta), sedangkan nilai per meter persegi
mencapai RMB 154.000 (US$ 21.410).
Solusi teknologi dan teknis yang awalnya tersedia di
Pabrik Changsha 18 turut diperluas di 45 pabrik lain milik SANY. Sebanyak 46
pabrik yang telah menjalankan transformasi digital telah menyusun cetak
biru smart factory sesuai dengan konteks revolusi industri
keempat, serta memperluas IM hingga ke tautan hulu dan hilir dalam rantai
industri pada saat yang bersamaan.
"SANY berkomitmen terhadap transformasi digital dan
pintar dalam produk pintar, manufaktur, dan kegiatan operasional lewat
peningkatan teknologi secara berkelanjutan, serta berbagi pengalaman. Kami
ingin menjadi standar IM di industri alat berat dunia," ujar
Xiang. (Tim Liputan).
Editor : Aan