Stunting Bengkayang Ditarget Turun Jadi 18,99 Persen Pada 2023

Editor: Redaksi author photo

 Stunting Bengkayang Ditarget Turun Jadi 18,99 Persen Pada 2023
KALBARNEWS.CO.ID (BENGKAYANG) - Angka stunting Kabupaten Bengkayang ditergetkan turun menjadi 18,99 persen pada 2023 mendatang. Target tersebut harus dikejar dalam mendukung pencapaian penurunan stunting Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Sehingga berbagai upaya harus terus dimaksimalkan dalam mencapai target tersebut. Rabu (19 Oktober 2022).

Pelasana tugas (Plt) Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimatan Barat (Kalbar) Muslimat mengungkapkan hingga saat ini angka prevalensi stunting Kabupaten Bengkayang pada 2021 sebesar 26,8 persen.

"Meskipun di bawah angka prevalensi stunting provinsi, kita masih harus terus berupaya untuk menurunkannya," ucap Plt Kaper BKKBN Provinsi Kalbar Muslimat saat rapat koordinasi audit kasus stunting.

Muslimat menambahkan dalam peraturan BKKBN RI nomor 12 tahun 2021 terdapat 8 kegiatan prioritas dalam percepatan penurunan stunting yang mana salah satunya adalah Audit Kasus Stunting (AKS). AKS merupakan formula dari kebijakan dan strategi yang digunakan sesuai dengan acuan dalam startegi nasional untuk mengatasi masalah stunting. 

Ia menyebutkan strategi AKS merupakan upaya untuk melakukan deteksi dini untuk selanjutnya dilakukan intervensi yang tepat. Baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang dilaksankan secara konvergen. 

"Artinya melalui kegiatan AKS ini diharapkan dapat dilakukan penguatan dan konvergensi program serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran," katanya.

Muslimat mengungkapkan upaya lain yang dilakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui penyediaan data yang valid, reliabel dan update. Sehingga program dan kegiatan yang sudah ada dapat diarahkan dan langsung menyentuh kepada kelompok sasaran yaitu keluarga yang beresiko stunting. 

"Perlu adanya pemetaan program dan kegiatan terhadap kondisi stunting berdasarkan hasil analisis situasi," jelasnya.

Sementara itu Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menekankan pentingnya sinergitas dari seluruh Organisasi Perangkay Daerah (OPD) dalam upaya percepatan penurunan stunting. Koordinasi yang kurang menurutnya dapat menyebabkan upaya mencapai target penurunan stunting tidak maksimal.

"Saat ini Kasus Stunting di Kabupaten Bengkayang cukup tinggi yakni 26,8 persen hal ini perlu kerja keras dari semua pihak bukan hanya tugas dari Dinas Kesehatan," ucap Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis.

Bupati Bengkayang  mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Bengkayang terus mengoptimalkan capaian penurunan kasus stunting dengan menggerakkan seluruh lini sektor. Hal tersebut dilakukan agar target dari pemerintah pusat dalam penurunan stunting pada 2024 sebesar 14 persen bisa terealisasi.

"Kita punya target 2023 kasus stunting di Kabupaten Bengkayang menjadi 18 persen, dan di tahun 2024 minimal menjadi 15 persen, jika semua tidak kompak maka target ini tidak mungkin tercapai," jelasnya. 

Darwis menyebutkan Kabupaten Bengkayang memiliki sumber daya yang besar sehingga hal tersebut harus dimaksimalkan untuk percepatan penurunan stunting. Hal tersebut berbanding terbalik dengan angka kemiskinan Kabupaten Bengkayang cukup rendah.

"Angka kemiskinan di Bengkayang cukup rendah, artinya dalam sosialisasi stunting masih rendah yang dilakukan oleh setiap OPD," tutupnya. (BP).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini