Napiter Asal Kubu Raya Mengaku Pemahamannya Keliru Dan Akhirnya Mengakui Pancasila Dan NKRI

Editor: Redaksi author photo

Napiter Asal Kubu Raya Salim Bin Saliyo Akhirnya Mengakui Pancasila Dan NKRI
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Ada yang istimewa saat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kubu Raya melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Moderasi Beragama Merawat Kebhinekaan dan Ideologi Pancasila di Aula At Tanwir Jalan Arteri Supadio Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya pada hari Senin (17 Oktober 2022).

Selain dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kemenag Kubu Raya, Kesbangpolinmas Kubu Raya, Tokoh Agama, elemen Mahasiswa dan Ormas di Kubu Raya, dalam FGD tersebut dihadiri oleh mantan Nara Pidana Terosrisme (Napiter) asal Kubu Raya yaitu Salim bin Saliyo.

Mantan Nara Pidana Terosrisme (Napiter) asal Kubu Raya, Salim bin Saliyo menyampaikan tentang bentuk perekrutan dan doktrinisasi yang dilakukan oleh kelompok terorisme melalui ayat-ayat yang bernilai jihad.

Pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Moderasi Beragama Merawat Kebhinekaan dan Ideologi Pancasila, Salim bin Saliyo mengaku sudah bertaubat dan mengakui ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan menyadari bahwa pemahamannya selama ini salah dan keliru.

"Saya sudah bertaubat dan mengakui ideologi Pancasila sebagai dasar negara" ujar Salim.

Berdasarkan pengalaman Salim, dalam waktu tiga bulan saja  kelompok terorisme sudah berhasil menanamkan ideologi khilafah, sehingga pola pikir terbentuk dan termotivasi untuk melakukan upaya fisabilillah versi teroris.

Pada kesempatan tersebut Salim juga mengajak masyarakat di Kubu Raya untuk selektif dalam menuntut ilmu agama Islam dengan guru pembimbing yang bersanad supaya tidak tersesat, karena Pancasila adalah hasil pemikiran ulama ulama terdahulu yang sudah final.

Sementara itu Ketua FKUB Kabupaten Kubu Raya, H. Achmad Fathoni menyampaikan tentang pengejawentahan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai kebhinekaan sangat diperlukan dan harus terus menerus dilakukan.

Dengan adanya kegiatan FGD tersebut diharapkan adanya pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, patriotisme dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, sinergitas antar lembaga dan instansi dalam menyongsong Indonesia yang lebih baik dalam keberagaman. (tim liputan).

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini