KALBARNEWS.CO.ID
(SINGAPURA) -- Lazada, platform eCommerce terkemuka
di Asia Tenggara, hari ini merilis laporan perdana Environment, Social,
and Governance Impact (ESG Impact - Dampak
Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola) yang berjudul "Shaping the Future of the Digital
Economy for 2022" (Mengubah Masa Depan Ekonomi Digital pada
2022). Laporan ini membahas langkah Lazada dalam memanfaatkan eCommerce sebagai
ekosistem yang mendukung komunitas, mendorong bisnis yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan, serta mengelola dampak negatif terhadap alam. Senin (31 Oktober 2022).Lazada Group Rilis Laporan Dampak "Environmental, Social And Governance (Esg)" Perdana
"Dalam rangka ulang tahun Lazada ke-10 tahun ini, kami juga merayakan 10 tahun kiprah perdagangan digital di Asia Tenggara. Sehingga momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk merilis laporan perdana 'ESG Impact'. Kami sangat senang dapat berbagi informasi mengenai perkembangan Lazada dalam mempercepat pertumbuhan perdagangan digital di Asia Tenggara, dan membuat perbedaan melalui operasional perusahaan kami," ujar James Dong, Chief Executive Officer, Lazada Group. "Laporan ini menjadi awal dari perjalanan inisiatif keberlanjutan kami. Sejalan dengan dimulainya perjalanan ini, kami ingin menjalin kerja sama yang lebih erat dengan mitra serta pemangku kepentingan, khususnya terkait bagaimana memanfaatkan posisi kami sebagai platform eCommerce terkemuka untuk mengubah masa depan ekosistem digital yang berkelanjutan."
Laporan ini mengulas kerangka ESG
Lazada melalui empat pilar: Pemberdayaan Komunitas, Tenaga Kerja yang Siap
Menghadapi Masa Depan, Responsible Stewardship, dan Tata Kelola
yang Efektif. Lebih lanjut, laporan ini mengungkap banyak pencapaian penting
Lazada dalam keempat pilar tersebut, termasuk:
·
Pemberdayaan Komunitas:
·
Dampak sosio-ekonomi yang positif guna mendukung pembangunan
di Asia Tenggara: Di enam negara, Lazada menciptakan 1,1 juta peluang
ekonomi[1] dalam ekosistem penjual, enabler perdagangan
digital, mitra logistik pihak ketiga, dan tenaga kerja yang berdedikasi.
·
Menyediakan layanan, infrastruktur, dan peningkatan kapasitas
untuk memberdayakan masyarakat Asia Tenggara:
·
Komitmen Lazada untuk melayani masyarakat dan komunitas dalam
pemulihan ekonomi dan membangun masyarakat yang lebih kuat. Sejumlah inisiatif
seperti respons Lazada dalam penyaluran bantuan untuk COVID-19 dan pemulihan
bencana di seluruh negara tempat Lazada beroperasi telah dijalankan sejak awal.
·
Kerja sama Lazada dengan pemangku kepentingan lokal dalam
mengembangkan program yang mendukung perempuan untuk menjadi pebisnis dan
mengapresiasi pengusaha perempuan yang berhasil mengatasi tantangan sehingga
sukses mengembangkan bisnisnya bersama Lazada. Pada Maret 2022, Lazada
mengapresiasi pencapaian 18 pengusaha perempuan di Asia Tenggara pada
platform Lazada melalui Lazada Forward Women Awards 2022
·
Tenaga Kerja yang Siap Menghadapi Masa Depan:
·
Lingkungan kerja yang beragam dan inklusif bagi tenaga kerja:
Dalam dua tahun terakhir, jumlah tenaga kerja di Lazada Group telah meningkat
18%. Sebanyak 43% tenaga kerja Lazada adalah perempuan, dan angka ini lebih
besar dari angka rata-rata tenaga kerja perempuan di industri teknologi
di Asia Tenggara yang mencapai 32%[2].
·
Pengembangan keahlian dan pengetahuan untuk sumber daya digital
secara lebih luas: Lazada menghadirkan inisiatif seperti Lazada University,
program edukasi eksklusif yang memberdayakan penjual, serta Lazada Learning
Festival 2022, festival pendidikan daring terbesar di Asia
Tenggara yang mengedukasi dan menjangkau masyarakat umum.
·
Responsible Stewardship:
·
Jejak karbon yang lebih rendah: Lazada melansir basis inventori
karbon untuk mengidentifikasi sumber utama emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada
operasional perusahaan. Hasil dari uji coba inventori karbon ini akan digunakan
untuk meningkatkan rencana dekarbonisasi Lazada dalam beberapa tahun mendatang,
serta sejalan dengan ambisi global dalam penurunan emisi GRK.
·
Menurunkan penggunaan material dan terlibat dalam ekonomi
sirkular: RedMart, unit bisnis Lazada Singapore yang bergerak di layanan
kebutuhan sehari-hari, menghindari penggunaan plastik baru sekitar 30 ton
setelah mengganti bahan air botol dalam kemasan RedMart Label dengan 100%
material PET yang telah didaur ulang.
·
Tata kelola Efektif
·
Memperkuat protokol keamanan siber: Lazada menjadi salah satu
dari beberapa platform eCommerce di Asia
Tenggara yang meraih sertifikasi ISO 27001:2013, standar internasional
tentang keamanan informasi yang memuat pendekatan menyeluruh dalam melindungi
aspek kerahasiaan.
·
Praktik terbaik dalam perlindungan dan proses kekayaan
intelektual: Lazada menjadi perusahaan perdagangan digital pertama di Asia
Tenggara yang memiliki Tim Intellectual Property Rights (IPR)
Protection (Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual). Pada
Maret 2020, tim ini menguji coba sistem deteksi dan pemblokiran
barang-barang palsu proaktif. Hasilnya, 98% tindakan penghapusan produk
dilakukan sebelum transaksi berlangsung pada 2021.
"Perkembangan yang dicapai
selama beberapa tahun menjadi landasan kesuksesan dan momentum berkelanjutan
sejalan dengan langkah kami untuk memperluas dampak ESG tersebut," ujar
Frank Luo, Chief Financial Officer, Lazada
Group. "Sebagai pionir platform perdagangan digital di Asia
Tenggara, kami berkomitmen mewujudkan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan
yang menghubungkan pembeli dan penjual. Pendekatan kami adalah mengadopsi 'pola
pikir ekosistem', yakni meningkatkan kolaborasi dengan mitra dan pemangku
kepentingan dalam rantai nilai industri guna menciptakan dampak positif."
Baru-baru ini, Lazada Logistics di Indonesia terpilih sebagai pemenang kategori "Responsible Consumption and Production (Plastic)" di B20 Sustainability 4.0 Awards, program kolaborasi Eropa-Indonesia, yang merupakan bagian dari acara B20 Indonesia 2022. Penghargaan bergengsi ini mengapresiasi perusahaan dan individu yang menerapkan praktik berkelanjutan dalam strategi dan proses dengan mempertimbangkan lingkungan hidup dan masyarakat pada agenda bisnis."FY2022 ESG Impact Report" Lazada disusun menurut Standar Global Reporting Initiative (GRI) 2021[3] .Laporan "FY2022 ESG Impact Report: Shaping the Future of the Digital Economy"
"ESG Impact Report" Lazada Tahun 2022 mengulas pendekatan dan kinerja ESG dalam kegiatan operasional di enam negara— Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam—serta, kegiatan operasional anak usaha Lazada, RedMart di Singapura, pada tahun buku 1 April 2021-31 Maret 2022 (FY2022), kecuali dicantumkan sebaliknya.
Laporan ini juga memuat data dari tahun buku sebelumnya, yakni 1 April 2020-31 Maret 2021 (FY2021), sebagai perbandingan.
Standar GRI digunakan karena paling banyak diadopsi sebagai standar global oleh perusahaan yang melaporkan aspek keberlanjutan dengan kriteria yang serupa. Indeks konten tentang Standar GRI tersedia secara rinci pada akhir laporan (halaman 58).
Lazada Group adalah pelopor platform eCommerce di Asia Tenggara. Selama 10 tahun terakhir, Lazada telah mempercepat kemajuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam melalui perdagangan dan teknologi. Saat ini, ekosistem eCommerce Lazada telah berkembang dan menghubungkan sekitar 160 juta pengguna aktif ke lebih dari satu juta penjual aktif setiap bulan, yang bertransaksi dengan aman dan nyaman melalui beragam fitur pembayaran terpercaya, menerima paket melalui jaringan logistik terbesar di Asia Tenggara.
Dengan visi untuk mencapai GMV
tahunan senilai USD100 miliar, Lazada bertujuan untuk melayani 300
juta pembeli pada tahun 2030, dan menjadi yang terbaik dalam mendukung brand dan
penjual mendigitalisasi bisnis mereka.
Pada tahun 2022, Lazada Foundation
didirikan untuk memberdayakan kaum muda dan perempuan untuk masa depan digital,
menutup kesenjangan gender dalam ekosistem digital serta memperkuat komunitas
dengan menciptakan dampak positif. (Tim Liputan)
Editor : Aan