Huawei Dan Mitra Jajaki Pelestarian Alam Lewat Teknologi Di Huawei Connect 2022 Paris

Editor: Redaksi author photo

Huawei Dan Mitra Jajaki Pelestarian Alam Lewat Teknologi Di Huawei Connect 2022 Paris
KALBARNEWS.CO.ID (PARIS) -- Acara ketiga dalam tur global HUAWEI CONNECT 2022 dibuka di Paris, Senin lalu. Dengan tema "Unleash Digital", tema besar yang dijajaki oleh pemimpin industri, pakar, dan mitra di sektor TIK dan pembangunan hijau terdiri atas cara mewujudkan produktivitas digital, mempromosikan transisi hijau dan digital di Eropa, serta membangun ekosistem digital yang lebih kuat.Kamis (20 Oktober 2022).

Di ajang ini, Huawei menggelar sesi di sore hari dan diskusi panel yang mengeksplorasi peran penting teknologi dalam mendukung pelestarian alam di Eropa. Lewat sesi ini, Huawei juga melansir publikasi Tech4Nature – Solutions in Focus.

Disusun lewat kemitraan Tech4Nature antara IUCN dan Huawei, publikasi Tech4Nature – Solutions in Focus menganalisis praktik terbaik dalam pemanfaatan teknologi untuk mencapai hasil konservasi alam yang efektif. Publikasi ini juga membahas 22 program di 19 negara.

"Momentum dan minat komunitas konservasi semakin besar dalam pemanfaatan teknologi. Bahkan, mereka semakin ingin mengembangkan dan mencari cara-cara baru dalam pemanfaatan teknologi. Implementasi teknologi secara tepat akan ikut menjamin manfaat yang lebih berkelanjutan guna mencapai aksi konservasi yang adil dan efektif," ujar James Hardcastle, Head, IUCN Protected and Conserved Areas.

Di sesi tersebut, NGO Rainforest Connection juga memaparkan beragam program Nature Guardian yang tengah berlangsung di Eropa lewat kolaborasi dengan Huawei dan mitra lokal di ekosistem laut, lahan basah, dan hutan.

"Rainforest Connection memakai kecerdasan buatan (AI) dan big data analytic dari Huawei Cloud untuk memantau keanekaragaman hayati dan melestarikan ekosistem di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan keunggulan suara, kami mampu melacak ribuan spesies di seluruh dunia, serta secara otomatis mendeteksi aktivitas ilegal," ujar Bourhan Yassin, CEO, Rainforest Connection.

Beberapa contoh dari program di Eropa yang memanfaatkan teknologi akustik, termasuk pemantauan lumba-lumba dan paus di pantai selatan Irlandia, serta penelitian dampak perubahan iklim terhadap kehidupan burung dan amfibi di lahan basa Austria. Program Nature Guardian di Italia dan Yunani juga mencegah pembalakan liar, perburuan liar, dan aktivitas manusia lain yang merusak alam.

Di sesi ini, Swiss Porini Foundation juga melansir proyek uji coba yang berlangsung di Swiss bersama mitra-mitra seperti IUCN dan Huawei. Proyek ini meningkatkan penghitungan penyerap karbon (carbon sink) di hutan lindung. Porini Foundation mengembangkan aplikasi forest carbon sequestration yang berbasiskan komputasi awan, blockchain, dan citra satelit yang sangat akurat. Tujuannya, meningkatkan transparansi dan keterlacakan transaksi carbon sink hutan, serta menjamin pengelolaan berkelanjutan dan utilisasi sumber daya hutan.

Sesi ini ditutup dengan diskusi panel tentang cara teknologi digital mewujudkan transformasi hijau di Eropa. Diskusi panel ini melibatkan mitra TECH4ALL, akademisi, dan perwakilan asosiasi industri untuk mengeksplorasi perencanaan teknologi dan strategis yang mewujudkan target tersebut.

Peserta acara juga dapat mengunjungi stan pameran TECH4ALL di lokasi konferensi, dan mempelajari lebih lanjut program inklusi digital TECH4ALL di Eropa. Program ini mencakup program pertama di dunia yang berlangsung di Norwegian untuk melestarikan salmon Atlantik dari kepunahan pada 2021-2022. Solusi yang dipakai dalam program tersebut adalah teknologi kamera yang dilengkapi sistem gerbang dengan kecerdasan buatan. Solusi ini dapat mengidentifikasi salmon Pasifik yang bersifat invasif—spesies saingan yang agresif dan produktif—serta, memisahkan spesies invasif ini pada tangki. Solusi ini mendatangkan hasil yang sebelumnya mustahil tercapai. Lewat program TECH4ALL di dunia pendidikan, program France DigiTruck juga dipamerkan di konferensi ini. Program ini menyediakan pelatihan keahlian digital yang bersifat gratis demi memberdayakan komunitas yang membutuhkan, khususnya generasi muda yang pengangguran dan warga lansia. (Tim Liputan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini