Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi Intai Kalbar

Editor: Redaksi author photo

Banjir  Akibat Curah Hujan Tinggi Intai Kalbar

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) 
- BMKG Stasiun klimatologi Kalimantan Barat mengeluarkan perimgatan dini dengan adanya curah hujan tinggi yang terjadi di kalimantan Barat. Dalam 10 hari terakhir diberitakan melalui berbagai kanal media sosial dan lokal bahwa terjadi banjir terutama tanggal 7-10 Oktober 2022. Banjir terjadi di 8 Kabupaten wilayah Kalimantan Barat, yaitu Kapuas Hulu, Sintang, Ketapang, Sekadau, Singkawang, Melawi, Kayong Utara, Sanggau. 

Kejadian banjir ini diberitakan akibat curah hujan tinggi, sehingga berdampak kejadian ekstrem.

Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat dalam pantauannya menjelaskan bahwa curah hujan tinggi umumnya dipengaruhi oleh adanya konvergensi (gerak massa udara berkumpul), La Nina, IOD (Indian Ocean Dipole), Anomali Suhu Muka Laut, dan Anomali Outgoing Longwave Radiation. Kondisi dinamika atmosfer tersebut mendukung peningkatan konveksi, pengumpulan massa udara, hingga terbentuknya awan-awan konvektif hingga terjadi curah hujan yang berdampak ekstrem.

84% data merepresentasikan bahwa di Kalimantan Barat telah terjadi hujan yang merata selama dasarian l Oktober 2022 (1-10 Oktober), 14% diantaranya tercatat kejadian hujan lebat. Berdasarkan olahan data tim Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, curah hujan di Kalimantan Barat melebihi normal dasarian dan beberapa diantaranya melebihi batas ekstremnya.

Sejarah baru tercetak di Jelai Hulu, tanggal 8 Oktober 2022 terjadi curah hujan sebesar 205 mm/hari yang menjadi peringkat 1 curah hujan tinggi dan menggeser histori kejadian ekstrem selama 40 tahun terakhir.

Curah hujan tinggi masih mengintai Kalimantan Barat hingga 20 Oktober 2022 mendatang, bagi Anda yang bermukim di wilayah rawan banjir sekiranya dapat meningkatkan kewaspadaan.

BMKG menghimbau  untuk daerah-daerah dengan status potensi curah hujan tinggi perlu melakukan langkah antisipasi antara lain, waspada potensi rusaknya tanaman pertanian perkebunan akibat banjir, waspada meningkatnya potensi kejadian longsor pada daerah perlerengan dan waspada meningkatnya potensi kejadian banjir di kawasan perumahan. (Tim Liputan).

Editor : Aan


Share:
Komentar

Berita Terkini