Kabupaten Sanggau Menempati 10 Besar Prevalasi Stunting Di Kalimantan Barat

Editor: Redaksi author photo
Kabupaten Sanggau Menempati 10 Besar Prevalasi Stunting Di Kalimantan Barat
KALBARNEWS.CO.ID (SANGGAU) -  Berdasarkan hasil SSGI pada tahun 2021, Prevelansi kasus gagal tumbuh atau stunting untuk tingkat nasional telah menunjukan adanya penurunan dari 27,7 persen di tahun 2019 menjadi 24,4 persen.

Sedangkan prevalensi angka stunting di Kalimantan Barat yaitu sebesar 31,46 persen di tahun 2019 menjadi 28,8 persen pada tahun 2021.

Sementara itu di Kabupaten Sanggau sendiri merupakan 10 besar daerah yang prevalensistunting di Kalbar yaitu sebesar 26,2 persen. Angka itu hampir mendekati angka prevalensi Provensi Kalbar yang sebesar 29,8 persen.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat saat Sosialisasi Program Stunting Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja di Kabupaten Sanggau.

“Penurun prevalensi stunting itu tidaklah mudah, namun jika kita semua bekerjasama, berkolaborasi dan bersinergi dengan semua komponen, baik itu dari pemerintah maupun dari pihak swasta mulai dari tingkat pusat hingga tingkan desa, kami yakin dan percaya prevaslensi stunting itu dapat kita turunkan,” kata Muslimat.

Hadir saat sosialisasi program stunting Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja yang dihadiri anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin di Kabupaten Sanggau, Muslimat  mengakatan cakupan realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisikdan BOKB Kalbar, hingga saat ini masih sangat rendah, pada hal saat ini telah memasuki memasuki semester kedua di tahun 2022.

“Besaran DAK fisik  secara keseluruhan untuk kabupaten dan kota pada tahun 2022 itu sebesar Rp12 miliar, namun realisasinya sampai 14 Juli 2022 barus sebesar 0,36 persen. Sedangkan cakupanrealisasi BOKB juga masih rendah yaitu sebesar 10,02 persen, dari totalanggaran di tahun 2022 itusebesar Rp59 miliar. Kemudian untuk anggaran khusus untuk oprasional percepatan penurunan stunting yang terdapat di BOKB dengan jumlah total yaitu sebesar Rp29,8 miliar. Untuk realisasinya hingga pertengahan Juli 2022 hanya baru sebesar 2,17 pesen,” kata Muslimat.

Ia menambahkan, untuk Kabupaten Sanggau besaran pagu dan besaran realisasinya yaitu, untuk pagu DAK fisik yaitu sebesar Rp 896.619.000 terealisasi 0 pesen, BOKB sebesar Rp 5,105.664.900 terealisasi sebesar Rp 85.084.100 (1,67 persen) , stunting sebesar Rp 2,765.780.000 realisasinya 0 persen.

“Untuk itu kegiatan ini kami lakukan bersama Komisi IX DPR RI dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan komitmen pemerintah daerah kabupaten dan kota di Kalbar terhadap program Bangga Kencana dan percepatan penurunan angka stunting,” tutup Muslimat. (tim liputan).

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini