Saat Ketua Dekranasda Kota Pontianak Timba Ilmu Tenun Di Sambas |
Kunjungan
ini dalam rangka untuk menjalin kerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Sambas
terkait dengan tenun.
Menurut
Yanieta, Kabupaten Sambas dan Kota Pontianak memiliki kesamaan karena identik
dengan budaya melayu. Selain itu, Kabupaten Sambas juga sangat dikenal dengan
kain tenunnya yang memiliki kualitas tinggi dan sangat populer, tidak hanya lokal
namun juga internasional.
"Kita
ingin belajar karena Kabupaten Sambas terkenal dengan tenunnya, " ujarnya.
Dia
menambahkan bahwa untuk melestarikan tenun di Kota Pontianak saat ini juga
diperlukan regenerasi penenun karena jumlahnya semakin terbatas dan rata-rata
telah berusia lanjut.
"Kami
juga berkeinginan bagaimana menenun menjadi suatu kebiasaan di masyarakat,
sambil duduk mereka bisa menenun," ungkapnya.
Untuk itu,
Dekranasda Kota Pontianak pada tahun 2021 telah membagikan Alat Tenun Bukan
Mesin (ATBM) di enam kecamatan yang bisa digunakan oleh masyarakat se-kota Pontianak
untuk belajar menenun.
"Mudah-mudahan
mereka termotivasi untuk belajar menenun sehingga meregenerasi penenun khususnya
corak insang," imbuhnya.
Sementara
itu, Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Sambas, Puspa Rahayu menuturkan pihaknya
siap bekerjasama dengan Dekranasda Kota Pontianak. Terkenalnya tenun di
Kabupaten Sambas tidak terlepas dari peran para pengrajin.
"Ini
berkat pengrajin, terima kasih kerjasamanya atas upayanya memberikan yang
terbaik untuk Kabupaten Sambas," katanya.
Puspa
menuturkan, tenun Sambas memang terkenal tidak hanya dalam negeri tetapi juga
sampai di luar negeri.
"Kalau
orang dengar nama Sambas biasanya langsung teringat dengan tenun Sambas, sampai
ke Malaysia pun dikenalnya tenun Sambas," pungkasnya. (tim liputan*).
Editor :
Heri