Walikota Edi Kamtono Hadiri Soft Launching Pembangunan Agroeduwisata |
Wali Kota
Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan Agroeduwisata ini merupakan bagian dari
komitmen Faperta Untan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki terutama sektor pertanian.
"Misalnya
berkaitan dengan ilmu tanah, buah-buahan dan sebagainya. Kuncinya yang ditanam
harus optimal, kalau yang ditanam buah-buahan, buahnya berkualitas baik, kalau
yang ditanam pohon berbunga, mesti berbunga banyak," ujarnya usai soft lounching
Pembangunan Agroeduwisata Faperta Untan, Sabtu (12/3/2022).
Edi berharap
antara Faperta Untan dengan Pemkot Pontianak terjalin kerjasama dan kolaborasi
yang baik dalam mengembangkan hasil atau produk pertanian. Bahkan, bila perlu
kerjasama yang konkrit tersebut bisa dilakukan dengan mengembangkan varietas
tanaman unggulan yang ada di daerah ini.
"Saya
minta ada kerjasama dengan laboratorium Fakultas Pertanian untuk mengembangan
varietas dan bibit unggul maupun untuk mengoptimalkan tanaman yang ada,"
ungkapnya.
Ia menyebut,
agroeduwisata juga menjadi bagian dari pengembangan ekonomi kreatif pada sektor
pertanian. Banyak manfaat yang diperoleh dari agroeduwisata ini, diantaranya
memberikan nilai tambah untuk meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis.
"Selain
itu juga untuk mendorong optimalisasi dalam pemanfaatan dan pengelolaan
aset-aset agribisnis milik masyarakat, swasta, pemerintah maupun lembaga
perguruan tinggi seperti di Fakultas Pertanian Untan ini," jelasnya.
Rektor
Untan, Garuda Wiko mengatakan, Faperta Untan sudah seharusnya menjadi problem
solver provider yang memberikan solusi bagi kemajuan pertanian di Provinsi
Kalbar terutama aspek inovasi dan riset.
"Kita
bisa menjadi bagian dari support system pengambilan kebijakan dalam mendukung
pertanian di Kalbar," sebutnya.
Ia berharap
riset-riset yang dilakukan Faperta Untan mampu menarik banyak pihak untuk ikut
serta bersama-sama mengembangkan agribisnis di daerah ini.
"Bila
itu tidak dilakukan, potensi-potensi luar biasa yang ada di Kalbar ini tidak
akan bisa dioptimalkan," pungkasnya. (tim liputan).