Walikota Pontianak, Ir Edi Rusdi Kamtono Saat menanam pohon B elian |
Wali Kota
Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, sudah saatnya menanam pohon dengan
konsep tematik disesuaikan lingkungan atau kawasan yang ditanami pohon. Seperti
beberapa pohon yang sudah ditanam di Kota Pontianak jenis tabebuya, tekoma dan
lain sebagainya.
Edi Rusdi
Kamtono mengatakan menanam pohon selain memberi manfaat bagi kehidupan, juga
menciptakan lingkungan menjadi lebih asri dan terlihat indah.
"Konsep-konsep
dalam menanam jenis pohon harus diciptakan supaya tiap-tiap kawasan punya tema
masing-masing," ujarnya.
"Saya
selalu usahakan minimal setiap pekan menanam satu pohon," ungkapnya.
Edi
menambahkan, aktivitas menanam pohon memang terlihat mudah untuk dilakukan oleh
siapapun. Namun ia menekankan bahwa pohon itu tidak hanya sekadar ditanam,
tetapi mesti ada konsep jangka panjang sehingga pohon tersebut tumbuh dengan
usia yang lebih lama.
"Menanam
itu mudah, tapi merawatnya hingga tumbuh subur itu yang sulit karena
karakteristik tanah dan alam di Pontianak yang berbeda," tuturnya.
Namun ada
beberapa pohon yang diketahuinya termasuk paling tua usianya di Kota Pontianak.
Diantaranya pohon durian yang ada di lingkungan Kantor Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Provinsi Kalbar yang ditanam sejak tahun 1986. Kemudian di Kantor
Pengadilan Tinggi di Jalan Ahmad Yani.
"Pada
saat pertemuan APEKSI di Pontianak tahun lalu, wali kota se-Kalimantan menanam
pohon bersama di Taman Sepeda Untan depan Auditorium Untan. Mudah-mudahan
pohonnya bisa cepat tumbuh tinggi," ucap Edi.
Dekan
Fakultas Kehutanan Untan, Farah Diba menjelaskan, kegiatan yang digelar hari
ini atas inisiasi Fakultas Kehutanan Untan dalam rangka memperingati Hari Hutan
Internasional. Hal ini sebagai upaya Fakultas Kehutanan mewujudkan kampus yang
hijau dan lebih nyaman.
"Go
Green ini tidak hanya dengan menanam pohon, tetapi kami juga berencana
mewujudkan go green energy sehingga kita bisa mengurangi pemakaian
listrik," sebutnya.
Kelanjutan
dari penanaman pohon ini, pihaknya akan melakukan pemetaan, termasuk juga
menyediakan suatu informasi dengan menggunakan QR Code pada setiap pohon
sehingga masyarakat lebih mudah memperoleh informasi detail terkait pohon
tersebut. Tujuannya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai jenis-jenis
pohon dan sebagainya.
"Jadi
siapapun yang ingin mengetahui informasi jenis pohon, manfaatnya, berapa
kandungan oksigen yang dihasilkan dan sebagainya, cukup mengscan QR Code yang
disediakan melalui smartphone, maka informasi tersebut langsung tampil di layar
handphone," pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Heri