Daniel Johan Diskusi Kedaulatan Pangan Bersama Jajaran LDII Kalbar |
Hal ini ia
sampaikan saat Silaturahim dengan Keluarga Besar DPW LDII Provinsi Kalbar di
Aula Ponpes Al-Muqorrobun Pontianak, 28 Februari 2022.
Mengingat
pentingnya peran pangan, anggota Fraksi PKB DPR RI ini mengajak LDII untuk
bekerjasama dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
"Saya
cukup tertarik dengan program LDII di bidang pangan dan lingkungan hidup, maka
mari kita bersinergi untuk mewujudkan
kedaulatan pangan," ujar Daniel Johan.
Secara pribadi ia mengungkapkan penganut madzhab kedaulatan pangan ketimbang ketahanan pangan, karena berbicara ketahanan pangan maka bisa dilakukan dengan pola import.
"Saya ini penganut madzab kedaulatan pangan, karena saya lebih
suka memenuhi cadangan pangan dari produksi sendiri ketimbang melalui kebijakan
import," jelasnya.
Lebih lanjut Daniel menuturkan ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kedaulatan pangan yakni pemetaan potensi, perencanaan dan konsistensi program.
"Pemetaan potensi itu sangat diperlukan sehingga,
program bisa tepat sasaran. LDII banyak memiliki cendekiawan, apalagi untuk
Kalbar, ada Prof Rubiyo yang juga Peneliti Utama Kementan," jelas Daniel.
Sedangkan Ketua DPP LDII, Prof Rubiyo yang memberikan materi secara virtual menjelaskan posisi Kalimantan Barat sangat strategis karena memiliki tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
"Pos lintas batas bukan hanya pintu masuk, melainkan menjadi pusat
ekonomi, sehingga keluar masuk komiditi pangan akan mudah, dan Kalbar tidak
boleh bergantung dengan negara tetangga," tegasnya.
Selain.itu dalam meningkatkan daya saing pangan menurutnya ada tujuh kebijakan yang tidak bisa terpisahkan.
"Kebijakan program daya saing pangan sangat ditentukann
adanya regulasi, penyediaan lahan, penyediaan air, riset, sdm, pembiayaan dan
hilirasi atau tata niaga" ujar Prof Rubiyo yanga juga seorang Peneliti
Utama Kementan RI.
Oleh sebab itu dirinya yang diberi amanah sebagai Korwil untuk DPW LDII Kalbar memberikan rekomendasi untuk jangka menengah yakni dengan memanfaatkan lahan gambut dan lahan marginal baik ahan kering, maupun rawa, dan pasang surut.
"Optimalisasi pengelolaan lahan gambut dan marginal itu memerlukan juga kajian dan seleksi yang ketat, dan segera. Mengingat tidak semua lahan ini potensi untuk ditanami pangan," ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPW LDII Kalbar mengaku pihaknya siap bersinergi untuk kedaulatan pangan.
"Kehadiran anggota Komisi IV DPR RI menjadi awal.silaturahim dan
sebagai informasi awal, terhadap hal-hal yang akan dikerjasamakan. LDII memilki
kapasitas dan Pak Daniel Johan yang mempunyai kapasitas. Insya Allah akan
terlaksana dan bermanfaat," ujarnya. (san/tim liputan).
Editor :
Heri